Homili 3 Mei 2016 – St. Filipus dan Yakobus Muda

Pesta St. Filipus dan Yakobus, Rasul
1Kor 15:1-8
Mzm 19: 2-3.4-5
Yoh 14: 6-14

Hati Sebagai Gembala

imagePada hari ini kita merayakan Pesta Rasul St. Filipus dan St. Yakobus. St. Filipus adalah salah seorang Rasul yang berasal dari Betsaida di Galilea. Mulanya dia adalah salah seorang murid Yohanes Pembaptis.Ia memperkenalkan Yesus sebagai Anak Domba Allah kepada para muridnya. Filipus turut mendengar perkataan Yohanes pembaptis dan mulai tertarik untuk mengikuti Yesus dari Nazaret. Filipus mendapat giliran dipanggil Yesus sebagai murid setelah Petrus dan Andreas mengalaminya. Di kemudian hari, Filipus mewartakan Injil di Frigia. Ia wafat sebagai martir, disalibkan dengan posisi kepala ke bawah di daerah Hierapolis.

St. Yakobus dikenal dengan sebutan Yakobus Muda untuk membedakannya dengan Yakobus Tua. Ayahnya bernama Alfeus. Ia jugamerupakan saudara sepupu Yesus. Ibunya bernama Maria, salah seorang wanita saleh yang selalu siap untuk membantu komunitas Yesus. Yakobus nantinya menjadi Uskup pertama di Yerusalem. St. Paulus menyebutnya sebagai sokoguru Gereja, sejajar dengan Petrus dan Yohanes (Gal 2:9). Banyak orang Yahudi bertobat dan percaya kepada Kristus pada saat kegembalaannya. Ia wafat sebagai martir pada tahun 62. Baik St. Filipus maupun Yakobus sama-sama membaktikan diri hingga tuntas bagi Tuhan.

Para rasul adalah pilihan dan utusan khusus Tuhan Yesus. Ia sendiri memanggil mereka dalam hidup mereka yang nyata. Artinya mereka dipanggil saat sedang bekerja dan Ia menjadikan mereka sebagai penjala manusia. Tuhan Yesus memanggil mereka dan memberi kuasa kepada mereka supaya mengusir roh-roh jahat dan melenyapkan segala jenis penyakit. Para penginjil memperkenalkan para rasul dengan menulis: “Inilah nama” yang menggambarkan kuasa Tuhan atas pribadi-pribadi pilihan-Nya. Dari deretan nama-nama itu ada nama Filipus di urutan ke lima dan Yakobus anak Alfeus di urutan ke sembilan.

Peran kedua rasul ini selalu dikaitkan dengan paskah Kristus. Dalam amanat perpisahan-Nya, Yesus mengatakan kepada para murid-Nya sebagai Jalan, Kebenaran dan Hidup. Setiap orang bisa berelasi dengan Bapa hanya melalui Yesus sebagai satu-satunya Pengantara kita. Yesus sebagai satu-satunya Pengantara kita maka konsekuensinya adalah dengan mengenal Yesus, kita juga mengenal wajah Bapa sendiri. Kita mengingat kembali Paus Fransiskus dalam Bulla Misericordiae Voltus, mengatakan bahwa Tuhan Yesus menunjukkan wajah kerahiman Bapa. Ia sendiri mengakui persekutuan-Nya dengan Bapa (Yoh 10:30).

Filipus mendengar semua perkataan Yesus, terutama tentang persekutuan-Nya sebagai Anak dan Allah sebagai Bapa. Reaksi Filipus terhadap perkataan Yesus adalah: “Tuhan tunjukanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami.” (Yoh 14:8). Yesus memandang Filipus dengan penuh kasih, sama seperti saat pertama kali mereka saling berjumpa beberapa tahun sebelumnya. Dan saat itu Yesus mengingatkannya kembali: “Filipus, telah sekian lama Aku bersama-sama denganmu, namun engkau tidak mengenal Aku? Barang siapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukanlah Bapa itu kepada kami? Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya.” (Yoh 14: 9-10).

Untuk lebih menguatkan Filipus dan teman-tamannya, Yesus meminta mereka untuk senantiasa percaya kepada-Nya. Mereka harus percaya bahwa Yesus ada di dalam Bapa atau sekurang-kurangnya percaya kepada semua pekerjaan yang diberikan kepada-Nya. Bukti nyata kepercayaan kepada Yesus adalah melakukan semua pekerjaan yang diberikan Yesus dalam hidup setiap hari. Pada akhirnya Tuhan Yesus menunjukkan diri-Nya sebagai satu-satunya Pengantara manusia dengan Bapa. Semua permohonan kita kepada Bapa pasti melalui Pangantaraan Yesus Kristus.

Kehidupan St. Yakobus Muda juga selalu dikaitkan dengan kehidupan Yesus. St. Paulus bersaksi bahwa Tuhan Yesus bangkit dari alam maut menampakkan diri-Nya kepada orang-orang khusus. Salah satunya adalah Yakobus. Nama Yakobus patut diperhitungkan mengingat dia adalah sepupu Yesus. Dia juga menjadi uskup Yerusalem di mana banyak orang bertobat pada masa pelayanannya.

Para rasul adalah utusan Tuhan Yesus untuk menjadi gembala baik bagi Gereja. Mereka dipanggil dan dipilih Tuhan, kemudian diutus untuk melintas batas teritori demi mewartakan Kerajaan Allah. Mereka melakukan pekerjaan-pekerjaan Yesus dengan sempurna, bahkan hingga mencapai kemartiran. Mereka sudah memiliki hati sebagai gembala baik maka kita pun dipanggil untuk memiliki hati sebagai gembala baik. Ikutilah teladan para rasul yang mengasihi Tuhan Yesus sampai tuntas.

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply