Food For Thought: Tuhan Turut Bekerja

Tuhan turut bekerja!

Pada hari Sabtu, 21 Juli 2018, saya merayakan sebuah misa syukur untuk memperingati tiga tahun berdirinya Televisi Pendidikan Timor Leste (TV Edu). Saya mendapat sebuah insight yang bagus dan inspiratif dari Bapak Armindo Crisna Caetano, selaku Direktur Utama TV Pendidikan Timor Leste sebelum merayakan Ekaristi dimulai. Beliau dengan rendah hati mengatakan kepada para umat yang hadir seperti ini: “Selama tiga tahun TV edukasi melayani masyarakat, bangsa dan negara kita. Banyak perubahan yang terjadi karena pelayanan TV Edukasi bagi masyarakat. Semua ini karena Tuhan turut bekerja dalam pelayanan ini. Tuhanlah yang melakukan segalanya bukan manusia. Kita hanya hamba yang melakukan apa yang harus kita lakukan. Selebihnya hanya Tuhan yang melakukannya”. Perkataan-perkataan ini sangat sederhana namun benar-benar keluar dari dalam hati Bapak Crisna, seorang toko Pendidikan dan toko komun ikasi Timor Leste saat ini. Ia berbicara dari pengalaman hidupnya bukan dari teori apapun yang pernah dipelajarinya di bangku sekolah.

Tuhan turut bekerja dan memiliki rencana yang indah. Kitab Pengkotbah mengatakan: “Tuhan membuat segalanya indah pada waktunya” (Pengkhotbah 3:11). Perkataan ini benar adanya dan sudah sedang dirasakan oleh Bapak Armindo Crisna dan keluarga besar TV edukasi serta Colegio San Miguel Archangelo (CSMA) Dili, Timor Leste. Tuhan Turut bekerja dan membuktikan sendiri bahwa mukjizat itu sungguh-sungguh terjadi dan nyata. TV Edukasi mengudara, menyapa para pemirsa dan melakukan transformasi positif bagi sebuah pendidikan yang integral. Konsep pendidikan yang integral ini menjadi sebuah harapan dari CSMA Dili. Dalam hal ini pembinaan intelektual, pembinaan rohani, pembinaan manusiawi, pembentukan karakter dan budi pekerti, dan aneka pembinaan lainnya. Semua ini menunjukkan betapa Tuhan turut bekerja di dalam setiap usaha dan pelayanan manusia. CSMA dan TV edukasi berjalan bersama ke masa depan yang lebih baik.

Pengalaman sederhana ini membawa saya kepada sebuah permenungan yang banyak kali menantang setiap pribadi kita. Tuhan turut bekerja berarti Tuhan selalu hadir dan mendampingi setiap usaha dan pekerjaan kita. Dialah yang mengantar, menemani kita untuk masuk dan menyatu dalam diri-Nya. Sebab itu kita tidak harus mengandalkan diri kita. Tuhanlah yang bekerja di dalam diri kita bukan kita yang bekerja di dalam Tuhan. Orang yang merasakan kehadiran Tuhan hari demi hari akan mengakui bahwa Tuhan turut bekerja di dalam dirinya. Orang yang tidak merasakan kehadiran Tuhan akan angkuh dan mengatakan bahwa dirinya bekerja di dalam Tuhan. Orang seperti ini akan mudah menyingkirkan Tuah di dalam hidupnya.

Kita adalah pengikut Kristus. Pengikut Kristus dalam bahasa Inggris disebut CHRISTIAN. Kata CHRISTIAN kalau kita pisahkan akan menjadi CHRIST – IAN. Dapatlah dikatakan CHRIST – I Am Nothing. Kiranya tepat dengan apa yang Tuhan Yesus katakan dalam Injil Yohanes: “Sine me nihil potestis facere” artinya terlepas dari Aku, kamu tidak dapat berbuat apa-apa (Yoh 15:5). Kita hanyalah abdi atau hamba yang melakukan apa yang harus kita lakukan untuk kemuliaan Tuhan. Maka tantangan bagi kita adalah perasaan manusiawi yang mengatakan bahwa kita bekerja sendirian. Tuhanlah yang setia mendampingi kita dan bekerja bersama-Nya. Hasilnya tentu indah pada waktunya.

Apakah anda juga merasa bahwa Tuhan turut bekerja di dalam hidupmu? Atau anda masih saja berpikir dan merasa bahwa anda yang bekerja di dalam Tuhan? Anda dan saya perlu mengandalkan Tuhan bukan mengandalkan diri kita. Kita hanya manusia yang rapuh. Kita adalah debu yang akan kembali menjadi debu. Pesan Tuhan yang luar biasa bagi orang fasik: “Seperti asap hilang tertiup, seperti lilin meleleh di depan api, demikianlah orang-orang fasik binasa di hadapan Allah.” (Mzm 68:2).

Selamat ulang tahun ke tiga, dirgahayu TV Edukasi Timor Leste.

PJ-SDB

Leave a Reply

Leave a Reply