Food For Thought: Terima kasih Tuhan

Terima kasih Tuhan

Pada hari ini saya merayakan misa harianku di sebuah stasi. Setelah selesai misa, ada seorang umat mendekatiku, dan berkata: “Romo, pada pagi hari ini saya merasa bahagia dan saya berterima kasih kepada Tuhan.” Saya tersenyum dan memberi jempol kepadanya. Perkataan dari umat ini membantuku untuk merenung lebih dalam lagi tentang mengucap syukur kepada Tuhan. Ucapan syukur kepada Tuhan sebab kasih dan kebaikan-Nya begitu berlimpah dan membahagiakan.

Apakah anda pernah merasa bahagia dan bersyukur atas perasaan bahagiamu di hadirat Tuhan dan sesama? Umat yang berbicara denganku merasakan kasih dan kebaikan Tuhan sehingga ia merasa bahagia. Ia mensyukuri rasa bahagianya. Banyak kali mungkin kita tidak sempat mensyukuri kasih dan kebaikan Tuhan. Kita lupa mensyukuri rasa bahagia dalam hidup kita masing- masing. Sebenarnya dalam situasi apa saja kita harus selalu bersyukur. Kita bersyukur atas semua pengalaman yang menyenangkan dan menyusahkan dalam hidup ini.

Masa prapaskah menjadi kesempatan bagi anda dan saya untuk bersyukur atas kebahagiaan, penderitaan dan kemalangan dalam hidup ini. Banyak kali kita hanya bersyukur atas rasa bahagia saja. Kita harus bersyukur juga atas penderitaan dan kemalangan sebab ini semua untuk melengkapi penderitaan Kristus yang masih kurang di dalam Gereja sebagai Tubuh Mistik Kristus.

Mari kita memandang Yesus. Ia memberi sebuah rasa optimisme yang luar biasa kepada kita. Ia mengasihi kita sampai tuntas. Kasih Tuhan Yesus nyata dalam peristiwa salib. In Cruce Salus. Pada salib ada keselamatan! Inilah rasa syukur kita pada Tuhan Yesus yang menderita demi keselamatan kita. Katakanlah sekarang juga: “Terima kasih Tuhan”.

Saya mengakhiri permenungan ini dengan mengulangi perkataan Musa kepada bangsa Israel: “Sebab bangsa besar manakah yang mempunyai allah yang demikian dekat kepadanya seperti Tuhan, Allah kita, setiap kali kita memanggil kepada-Nya?” (Ul 4:7). Allah adalah kasih (1Yoh 4:8.16) Dia begitu dekat dengan kita. Dia tidak membiarkan kita sendirian. Dia selalu mendengar suara kita ketika memanggil-Nya dalam doa.

Masa prapaskah bermakna ketika kita berdoa dan mengucap syukur kepada Tuhan. Apakah anda bersyukur di saat bahagia dan menderita?

PJ-SDB

Leave a Reply

Leave a Reply