Bersama Bunda Maria: Hari Pertama

Penolong Umat Kristiani

Kita memasuki bulan Mei. Banyak di antara kita mengenalnya sebagai bulan untuk berdevosi kepada Bunda Maria. Sebab itu pada hari ini banyak orang senang mengikuti misa pembukaan bulan Maria dan nantinya misa penutupan bulan Maria. Setiap pribadi, keluarga dan bersama umat lingkungan juga kelompok kategorial melakukan praktek kesalehan seperti berdoa rosario bersama, membuat novena kepada Bunda Maria, berziarah ke gua-gua Maria dan berbagai kegiatan lainnya.

Keluarga besar Salesian menjadikan bulan ini sebagai bulan untuk berdevosi kepada Bunda Maria Penolong Umat Kristiani (Maria Auxilium Christianorum). Hal ini berdasarkan pengajaran Santu Don Bosco, pendiri Kongregasi Salesian. Sebagaimana diketahui bahwa pada tahun 1844, Bunda Maria menampakkan diri kepadanya dan minta supaya ia mendirikan sebuah gereja dengan nama Maria Penolong Umat Kristiani. Pada tahun 1852, Don Bosco membuat resolusi dari permintaan Bunda Maria untuk membangun sebuah gereja yang akan didedikasikannya kepada Bunda Maria. Ia berkata: “Kepada Santa Perawan tersuci, kita hendak menghormatinya dengan sebuah gelar ‘Penolong Umat Kristen’. Kita mengenang kembali dalam sejarah Gereja, masa-masa yang begitu sulit dan menyedihkan sehingga kita benar-benar membutuhkan pertolongan Santa Perawan tersuci untuk membantu kita dalam memelihara dan mempertahankan Iman Kristen, sebagaimana terjadi di Lepanto, juga terjadi di Wina, Savona dan Roma. Gereja yang akan dibangun ini akan menjadi pusat bagi masa depan kongregasi kita dan pusat bagi semua karya bagi kaum muda.”

Pada tahun 1862 Don Bosco menulis mimpinya mengenai “Dua Tiang Utama”. Isi ringkasan mimpi DFon Bosco adalah sebagai berikut:

“Saya melihat samudera yang amat luas, penuh dengan armada kapal-kapal dalam keadaan siap tempur. Semua kapal dilengkapi dengan senjata berat …. Ada satu kapal yang megah dan lebih hebat dari kapal lainnya. Ketika merapat, kapal-kapal lain langsung menghantam, menembakkan api dan menyerangnya habis-habisan. …. Di tengah lautan yang tak berujung itu tampak dua tiang besar yang amat kokoh, menjulang tinggi ke langit. Tiang yang satu menyangga sebuah patung Santa Maria Tak Bernoda. Di bawah kakinya terbaca huruf-huruf besar yang jelas: PERTOLONGAN UMAT KRISTIANI. Tiang yang lainnya jauh lebih kokoh dan tinggi, menyangga sebuah hosti dan di bawahnya tertulis: KESELAMATAN BAGI UMAT BERIMAN.

Don Bosco menjelaskan mimpinya seperti ini: ”Kapal-kapal musuh melambangkan penganiayaan. Gereja mesti menghadapi berbagai macam tantangan dan pencobaan yang besar. Musuh-musuh Gereja dilambangkan oleh kapal-kapal yang menyerang dan berusaha menenggelamkan kapal besar. Hanya dua hal yang dapat menyelamatkan Gereja pada saat kristis seperti itu, yaitu devosi kepada Sakramen Mahakudus dan devosi kepada Bunda Allah.

Dalam sejarah Gereja memang sudah ada perkumpulan Maria Penolong Umat Kristiani di Munchen, Jerman. Paus Pius VII adalah Pimpinan Gereja yang memprakarsai perayaan Maria Penolong Umat Kristiani dan menetapkan pestanya tanggal 24 Mei, hari ketika beliau kembali ke Roma setelah dibebaskan dari tahanan Napoleon pada tahun 1814. Gelar yang dalam perjalanan sejarah semakin tidak diingat, dikembalikan oleh Don Bosco kepada Gereja.
Don Bosco pernah berkata: “Percayakanlah dirimu kepada Bunda Maria Penolong Umat Kristen dan berjanjilah untuk melakukan yang terbaik bagi Kongregasi Salesian.”

Bunda Maria Penolong Umat Kristiani, doakanlah kami. Amen.

PJ-SDB

Leave a Reply

Leave a Reply