Bersama Maria: Hari Kesebelas

Seorang ibu terbaik

Saya pernah merayakan misa Requiem, berpulangnya seorang ibu berusia 30 tahun. Usai misa saya bertanya kepada anaknya kesan tentang ibundanya. Ia mengakui bahwa ibunya adalah orang yang baik. Saya menanyakan alasan mengapa ia merasa bahwa ibunya seorang baik. Ia mengungkapkan alasan bahwa ibunya orang baik karena setiap hari ibu selalu berbicara dengannya, memanggilnya dengan sapaan yang ada, menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkannya. Saya mendengar semua pengakuannya dengan penuh perhatian. Saya turut berempati dan merasa bahwa anak ini benar-benar kehilangan ibunya yang baik.

Banyak di antara kita pasti merasa dekat dengan ibu. Dialah yang mengetahui seluruh rahasia kehidupan semua anaknya. Boleh dikatakan bahwa tak ada satu apapun yang ibu tidak tahu dari hidup anak-anaknya. Anak-anak boleh menyembunyikan rahasianya namun ketika sang ibu menatap mata anaknya, ia pasti langsung tahu apa yang sedang dirahasiakan anaknya. Ibu seakan memiliki sepasang mata yang tersembunyi. Boleh dikatakan bahwa di mana pun berada, pikiran ibu selalu ada pada anak-anaknya.

Saya yakin bahwa bunda Maria tidak jauh berbeda dengan ibu kandung kita. Sepanjang bulan Mei ini kita mengenang dan merenung tentang hidupnya. Seperti pernah dikatakan santu Bernardus, De Maria numquam satis. Kata-kata kita tidak pernah cukup untuk menggambarkan sang ibunda Yesus ini. Kita akan selalu memiliki kata-kata untuk melukiskan hidupnya, dan semua itu menjadi teladan bagi hidup kita. Semua kebajikan seperti kelembutan hati, kekudusannya menjadi model hidup kita.

St. Alfonsus Liguori pernah berkata, “Maria adalah bunda umat manusia yang paling lembut, dia adalah tempat perlindungan orang-orang berdosa.”

Pada Maria kita menemukan sosok wanita yang paling lemah lembut. Dia adalah seorang ibu yang siap untuk melindungi dan menjaga kita dari noda dosa. Dia dikandung tanda noda dosa maka Ia juga menjaga kita supaya tetap hidup dalam rahmat Tuhan. Mantelnya yang kudus melindungi kita dari serangan iblis yang menggoda dan menjerumuskan kita ke dalam dosa.

Ad Iesum per Mariam.

PJ-SDB

Leave a Reply

Leave a Reply