Waktu Tuhan selalu yang terbaik!
Pada malam hari ini saya berkesempatan mendengar beberapa lagu dari youtube sebelum istirahat malam nanti. Lagu ini yang membuatku merenung sebelum istirahat malam: ‘Waktu Tuhan’ yang dipopulerkan oleh NDC worship. Kata-kata dari syair lagu ini membuat hati terharu sambil memikirkan situasi aktual saat ini di mana ada begitu banyak orang yang sedang menderita: “Waktu Tuhan pasti yang terbaik, walau kadang tak mudah dimengerti. Lewati cobaan, ku tetap percaya, waktu Tuhan pasti yang terbaik. Waktu Tuhan pasti yang terbaik, walau kadang tak mudah dimengerti lewati cobaan, ku tetap percaya. Waktu Tuhan pasti yang terbaik, lewati cobaan, ku tetap percaya. Waktu Tuhan pasti yang terbaik.”
Waktu Tuhan pasti yang terbaik. Kita semua sedang mengalami pandemi yang berkepanjangan. Entah sampai kapan pandemi ini akan berlalu, supaya kita dapat leluasa bersilaturahim dan bersilaturahmi. Hanya Bapa yang tahu kapan semuanya ini akan berlalu! Saya teringat pada perkataan Yesus ini: “Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri.” (Mat 24:36). Meskipun konteksnya berbeda namun saya melihat bahwa semuanya ada di dalam tangan Tuhan.
Selama beberapa hari terakhir ini berbagai media sosial seperti WAG dipenuhi dengan berita-berita tentang C-19. Tingkat terjangkit dan yang meninggal mencapai angka-angka yang tinggi, di luar batas kemanusiaan kita. Ada sahabat kenalan yang sedang kritis di Rumah Sakit dan membutuhkan doa dan dukungan kita. Saya mau menegaskan bahwa hal yang terpenting adalah iman kita kepada Tuhan dan selalu berpikir positif tentang diri dan sesama manusia. Tuhan tidak akan membiarkan kita terhanyut dalam badai selamanya. Ada umat, gembala, biarawati dan biarawan yang dipanggil begitu cepat. Itu yang membuat kita seakan sedang menghitung hari dalam setiap hari baru. Sungguh waktu Tuhan selalu yang terbaik.
Dalam situasi yang sulit ini, Kitab Kebijaksanaan menghadirkan sosok Tuhan yang kita Imani seperti ini: “Memang maut tidak dibuat oleh Allah, dan Iapun tak bergembira karena yang hidup musnah lenyap. Sebaliknya Ia menciptakan segala-galanya supaya ada, dan supaya makhluk-makhluk jagat menyelamatkan. Di antaranyapun tidak ada racun yang membinasakan, dan dunia orang mati tidak merajai bumi. Maka kesucian mesti baka. Sebab Allah telah menciptakan manusia untuk kebakaan, dan dijadikan-Nya gambar hakekat-Nya sendiri.” (Keb 1:13-15;2:23).
Namun demikian Tuhan Yesus selalu yang terbaik. Dia tetap memanggil kita untuk mengalami kebahagiaan dan keabadian. Hari ini Ia menyapa kita semua: “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan.” (Mat 11:28-30). Kita sedang lesu-lesunya dalam segala hal akibat pandemi, dan semua ini menjadi beban tersendiri di dalam hidup ini. Para pekerja harian yang benar-benar kehilangan rejeki dan saat ini sedang berpikir apa yang akan dia dan keluarganya santap. Saudari dan saudara yang sedang kritis di rumah sakit dan yang terlilit beban-beban hidup. Waktu Tuhan selalu yang terbaik maka benar kata santo Petrus: “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.” (1Ptr 5:7). Waktu Tuhan selalu yang terbaik untuk memelihara dan menjaga kita semua.
Tuhan melindungi dan memberkati kita di malam hari ini.
P. John Laba, SDB