Food For Thought: The Power of Love

The Power of love

Saya pernah memperhatikan dua anak remaja yang berjalan bersama-sama sambil bergandengan tangan sebelum memasuki sebuah restoran di mana saya berada. Di dalam restoran itu mereka kelihatan kadang tertawa, kadang mereka diam sambil saling menatap satu sama lain. Mereka tersenyum dan melanjutkan cerita mereka. Ada perasaan sukacita yang besar di antara mereka. Tiba-tiba terdengar sebuah lagu berjudul ‘The Porwer of love’ yang dilantunkan oleh Celine Dion. Salah satu dari kedua anak remaja itu mengatakan: “Lagu ini kita banget!” Kekuatan cinta telah membuat mereka begitu bahagia. Mereka melupakan hal-hal yang mungkin menjadi beban hidup mereka di rumahnya masing-masing. Mereka bergembira karena mengalami cinta kasih yang dibagikan satu sama lain.

Orang yang merasakan kekuatan cinta akan berusaha untuk keluar dari bebagai pergumulan hidupnya. Dia akan berusaha untuk mengatasi ketakutan dan kecemasan apapun yang ada di hadapannya. Saya teringat pada seorang penulis Prancis bernama Antoine de St. Exupery. Beliau pernah mengatakan bahwa cinta itu bukan hanya saling menatap melainkan juga bersama-sama melihat ke arah yang sama. Bagi saya, ini sebuah definisi cinta yang super sekali. Sekali lagi, mencintai memiliki kekuatan bagi kita untuk saling memandang dan bersama-sama menatap ke arah yang sama. Dengan saling memandang satu sama lain maka kita akan menemukan dasar-dasar kebajikan dan keindahan dalam diri orang lain. Ketika kita tidak mampu memandang sesama maka kita juga tidak menemukan kebajikan dan keindahan hidup orang lain. Pikiran negatif dapat menguasai kita karena kita belum mampu menandang sesama dan sama-sama memandang ke arah yang sama.

Cinta memiliki kekuatan yang luar biasa. Orang yang sedang jatuh cinta bisa lupa segalanya. Kiranya seperti perkataan ‘tai kucing rasa coklat’. Orang tidak menghitung-hitung berapa jerawat yang ada di wajah sesamanya, yang dilihat hanya wajah yang mulus, sempurna adanya, meskipun tidak sesuai kenyataan. Cinta tanpa refleksi lalu membawa kepada penyesalan yang berkepanjangan.

The Power of Love. Cinta memang memiliki kekuatan berupa sebuah energi untuk membantu kita menjadi kuat dan peduli kepada kebahagiaan orang lain dan semua makhluk hidup lainnya. Cinta itu tidak pernah membutakan kita sehingga kita tidak melihat sisi kebaikan dan keindahan orang lain. Seharusnya cinta membuka mata dan nurani kita untuk bersyukur kepada sang pemilik kehidupan. Dia adalah cinta dan mengajar kita untuk mencintai. Bagi saya hal yang penting adalah sebuah kesadaran bahwa kita semua membutuhkan cinta dan kita semua juga perlu mencintai. Jangan hanya membutuhkan cinta tetapi tidak mampu mencintai. Sekarang mari kita berusaha untuk saling memandang satu sama lain dan berusaha untuk melihat ke arah yang sama. Silakan dicoba dan anda akan mengalami cinta sejati.

P. John Laba, SDB