Food For Thought: Mereka makan sampai kenyang

Mereka semuanya makan sampai kenyang

Saya barusan masuk kamar setelah seharian berada di Jakarta dan sekitarnya. Sebelum istirahat saya mengingat kisah Tuhan Yesus melakukan dua hal yang menakjubkan kita semua hari ini melalui Injilnya (Mat. 15:29-37). Dua hal yang saya maksudkan adalah:

Pertama, Tuhan Yesus menyembuhkan orang-orang sakit yang ‘diantar’ oleh orang-orang lain dan diletakkan tepat di kaki Yesus untuk diberkati. Orang-orang yang membawa sesamanya yang sakit benar-benar menunjukkan dua hal ini: pertama mereka percaya bahwa Yesus pasti melakukan penyembuhan kepada sesamanya yang sakit. Iman mereka menyelamatkan sesamanya yang sakit. Kedua, pengalaman berada di kaki Yesus menunjukkan kepatuhan mereka kepada kuasa Yesus. Santo Paulus menulis: “Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya … segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa!” (Flp. 2:9-11).

Kedua, Tuhan Yesus menggandakan tujuh roti dan ikan-ikan kecil bagi orang-orang yang setia mengikuti-Nya selama beberapa hari. Ia tidak tega melihat mereka kembali dengan perut kosong hingga pingsan. Ini menyangkut tanggung jawab moral Yesus bagi orang-orang yang lapar dan haus. Mereka adalah orang-orang yang kecil, lemah, miskin, tersingkir dan difabel masa kini. Mereka inilah opsi pelayanan kita sebagai Gereja masa kini.

Dari kedua peristiwa ini saya tertarik pada perkataan: “Mereka semuanya makan sampai kenyang.” (Mat 15:37). Perkataan ini bukan hanya sekedar menjadi berita bahwa orang-orang saat itu merasa kenyang. Perkataan ini lebih merupakan sebuah ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas segala kasih dan kebaikan-Nya kepada orang-orang yang menggantungkan seluruh harapannya kepada Tuhan.

Sebelum istirahat malam ini, saya menulis rasa syukur saya ini kepada Tuhan. Banyak di antara kita pasti mengenal Prof. Dr. dr. Harry Suryapranata, M.D, Sp.JP, Ph.D, FESC, FACC, FIHA yang merupakan seorang Dokter Jantung. Beliau adalah dokter jantung yang melakukan praktik di Siloam Hospitals TB Simatupang dan Rumah Sakit Jantung Diagram (Cinere). Saya sudah lama mendengar tentang beliau. Pada hari ini saya berkesempatan untuk berkonsultasi dengan beliau setelah melakukan pemeriksaan jantung. Mungkin anda merasa kaget dengan saya dan bertanya mengapa saya berkonsultasi dnegan ahli jantung Indonesia ini. Saya bukan pasien yang sedang sakit jantung tetapi saya merasa bersyukur atas hidup yang Tuhan berikan sehingga saya mau berkonsultasi dengan beliau. Usia bertambah membuat kita harus merawat diri kita. Pemeriksaan-pemeriksaan yang saya lakukan sebelumnya adalah treadmill, USG jantung, EKG jantung dan foto thorax. Semua proses ini saya lewati dengan baik. Saya sempat merasa degdegan juga saat melakukannya. Pada saat berkonsultasi, beliau melihat hasilnya dan mengatakan bahwa saya tidak usah khawatir karena jantung dan fungsinya masih normal. Tidak perlu ada yang saya khawatirkan.

Perkataan Professor Harry ini menjadi seperti perkataan ini: “Mereka makan sampai kenyang”. Ada rasa syukur yang besar kepada Tuhan karena kasih dan kebaikan-Nya kepada saya hari ini. Saya bersyukur kepada Tuhan dan berusaha untuk menjaga kesehatan tubuh dan merawati kehidupan saya. Di usiaku yang ke lima puluh tiga ini, saya merasa bersyukur dan siap untuk merawat kehidupan saya. Ini adalah rasa syukur untuk kehidupan yang Tuhan berikan kepada saya. Kalau saya menjaga kesehatan saya maka saya akan melayani dengan baik.

P. John Laba, SDB