Homili 3 Januari 2024 – Injil Untuk Daily Fresh Juice

Rabu, 3 Januari 2023
1Yoh. 2:29-3:6
Mzm. 98:1,3cd-4,5-6
Yoh. 1:29-34

Lectio:

“Ketika Yohanes membaptis di sungai Yordan, ia melihat Yesus datang kepada-Nya. Maka katanya:: “Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia. Dialah yang kumaksud ketika kukatakan: Kemudian dari padaku akan datang seorang, yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku. Dan aku sendiripun mula-mula tidak mengenal Dia, tetapi untuk itulah aku datang dan membaptis dengan air, supaya Ia dinyatakan kepada Israel.” Dan Yohanes memberi kesaksian, katanya: “Aku telah melihat Roh turun dari langit seperti merpati, dan Ia tinggal di atas-Nya. Dan akupun tidak mengenal-Nya, tetapi Dia, yang mengutus aku untuk membaptis dengan air, telah berfirman kepadaku: Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus. Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah.” Demikianlah Sabda Tuhan. Syukur kepada Allah.”

Renungan:

Mata Tertuju Pada Sang Anak Domba Allah

Pertama-tama saya mengucapkan selamat Natal dan Tahun Baru untuk semua pendengar setia Daily Fresh Juice di mana saja anda sekalian berada. Salam sehat dan penuh berkat kepada kalian semua.

Kita masih berada dalam masa Natal. Pikiran kita tentu masih tertuju pada peristiwa Natal yakni kelahiran Tuhan Yesus Kristus di dalam sebuah keluarga manusia yang kita kenal dengan nama keluarga kudus dari Nazaret. Di dalam keluarga manusia ini, Yesus memiliki relasi persaudaraan dengan manusia yang lain. Salah satu nama yang kita semua kenal adalah Yohanes pembaptis. Sosok Yohanes Pembaptis dikenal sebagai pribadi yang rendah hati dan jujur. Ketika orang-orang Yahudi dari Yerusalem mengutus para imam dan kaum Lewi untuk menanyakan identitas dirinya, dia menjawab dengan jujur bahwa dia bukan Mesias, bukan Elia, bukan juga nabi yang akan datang. Ia mengakui dirinya sebagai ‘suara yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan bagi Tuhan!’ Lebih dari itu, Yohanes bersaksi tentang sosok Yesus: “Dia yang tidak kamu kenal, yaitu Dia, yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak.” (Yoh 1:26-27). Yohanes digambarkan di sini sebagai sosok yang sederhana, jujur dan rendah hati.

Pada hari ini kita mendengar kisah lanjutan tentang relasi antara Yohanes dan Yesus. Kali ini Yohanes sedang berdiri bersama para muridnya dan Yesus datang kepadanya. Perkataan berupa kesaksian bahwa ‘Yesus datang kepada manusia dalam hal ini kepada Yohanes’ sangat menarik perhatian kita. Yesus adalah Anak Allah, Dialah yang punya inisiatif pertama untuk datang kepada manusia. Di pihak Yohanes, ia menunjukkan sikap yang luar biasa yakni ia tidak menerima Yesus sebagai saudaranya. Yohanes menerima dan memperkenalkan Yesus kepada para muridnya sebagai Anak Domba Allah. Ia berkata: “Lihatlah Anak domba Allah yang menghapus dosa dunia”. Yesus sebagai Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia ini sudah ada sebelum adanya Yohanes. Yohanes juga mengakui bahwa mula-mula dia tidak mengenal Yesus namun untuk itulah Yohanes datang untuk membaptis dengan air supaya Yesus bisa dinyatakan kepada Israel. Yohanes juga bersaksi bahwa Roh Tuhan ada pada Yesus dan bahwa Dialah yang akan membaptis bukan dengan air seperti Yohanes melainkan membaptis dengan Roh Kudus. Kesaksian Yohanes menjadi sempurna ketika ia bersaksi dengan mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah.

Yohanes menyebut Yesus sebagai Anak Domba Allah. Perkataan Yohanes ini menandakan misi Yesus sebagai Dia yang menebus kita dari dosa-dosa kita. Darah Anak Domba Paskah (Kel. 12) membebaskan bangsa Israel dari di Mesir dari perbudakan dan kematian. Kesaksian Yohanes menunjukkan bahwa Tuhan Yesus rela mengorbankan nyawa-Nya bagi kita di kayu salib sebagai korban bagi penebusan dosa-dosa kita (1 Kor 5:7). Darah yang dicurahkan-Nya bagi kita di kayu salib membasuh, menyembuhkan, dan memerdekakan kita dari perbudakan dosa, dan dari “upah dosa, yaitu maut” (Roma 6:23) serta “kebinasaan baik tubuh maupun jiwa di dalam neraka” (Mat. 10:28).

Yohanes menunjuk kepada misi penyelamatan Yesus – untuk mempersembahkan nyawa-Nya sebagai korban penebusan bagi dosa-dosa kita. Sangatlah penting bagi kita untuk memahami bahwa Yohanes adalah anak Zakaria, seorang imam Israel yang ikut serta dalam pengorbanan anak domba setiap hari di bait suci untuk dosa-dosa umat (Kel. 29). Yohanes memahami bahwa Yesus adalah anak domba yang tak bercacat yang dipersembahkan oleh Bapa di surga sebagai satu-satunya korban yang dapat menghapuskan hutang dosa, dan membebaskan kita dari maut serta kebinasaan jiwa dan raga di neraka. Roh Kudus menyatakan siapa Yesus sebenarnya yakni bahwa Dia adalah Anak Allah dan Juruselamat dunia. Ketika Yohanes mengatakan bahwa ia tidak mengenal Yesus (Yoh 1:31, 33), ia mengacu pada realitas keilahian Yesus yang tersembunyi. Tetapi Roh Kudus pada saat itu menyatakan kepada Yohanes sifat Yesus yang sebenarnya, sehingga Yohanes memberikan kesaksian bahwa Dia adalah Anak Allah.

Bagaimana kita dapat yakin bahwa Yesus adalah benar-benar Kristus, Anak Allah yang hidup? Roh Kudus membuat Tuhan Yesus Kristus dikenal oleh kita melalui karunia iman. Allah memberikan Roh-Nya kepada kita sebagai penolong dan penuntun yang membuka hati dan pikiran kita untuk menerima dan memahami misteri dan rencana Allah yang agung – untuk mempersatukan segala sesuatu di dalam Anak-Nya, Tuhan kita Yesus Kristus (Ef. 1:10). Apakah Anda ingin bertumbuh dalam pengenalan dan kasih akan Yesus Kristus? Mintalah Tuhan mencurahkan Roh Kudus-Nya kepada Anda untuk memperdalam iman, pengharapan, dan kasih Anda kepada Allah dan rencana-Nya bagi hidup Anda.

Doa: Tuhan, melalui Yohanes, Engkau memperkenalkan Yesus Putera-Mu sebagai Anak domba Allah. Bantulah kami untuk tidak mencari pamor, popularitas dalam hidup dan pelayanan kami, melainkan rendah hati dan jujur mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat kami. Amen.

P. John Laba, SDB