Homili 1 Februari 2024

Hari Kamis, 1 Februari 2024:
Bacaan I: 1Raj. 2:1-4,10-12;
Mazmur Tanggapan: 1Taw. 29:10,11ab,11d-12a,12bcd;
Injil: Mrk. 6:7-13.

Kekuatan sebuah nasihat

Samuel Taylor Coleride (1772-1834) adalah seorang penyair berkebangsaan Inggris. Ia pernah berkata: “Sebuah nasihat itu seperti salju; semakin lembut jatuhnya, semakin lama ia berdiam, dan semakin dalam ia tenggelam dalam pikiran.” Perkataan ini merupakan bagian dari pengalaman hidup kita di dalam keluarga dan di tempat di mana kita berkarya. Para orang tua, guru, pembina dan pemimpin berkewajiban untuk memberikan nasihat yang mengingatkan kita supaya bertumbuh sebagai pribadi yang baik dan berkualitas.

Dalam bacaan pertama kita mendengar Raja Daud menyadari tugas dan pelayanannya sebagai orang tua dan pemimpin. Ia memiliki tugas mulia untuk mengingatkan puteranya Salomo supaya bertumbuh sebagai anak laki-lakinya yang berkarakter dan berkualitas. Karakter dan kualitas yang diharapkan Raja Daud kepadanya adalah supaya ia setia melakukan kewajibannya di hadirat Tuhan dan mematuhi segala perintah dan ketetapan Tuhan dalam hidupnya. Hanya dengan demikian maka Salomo dan keturunannya akan menjadi pribadi yang diberkati Tuhan.

Tuhan Yesus sang Anak Daud dalam bacaan Injil, memberikan nasihat-nasihat kepada kedua belas murid-Nya supaya mereka memiliki pola hidup sederhana dan memiliki sikap lepas bebas. Hidup sederhana di hadapan Tuhan memampukan mereka untuk menjadi pribadi yang bebas dan layak untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan Yesus dengan baik yakni kuasa atas roh-roh jahat, menyerukan pertobatan, mengusir banyak setan, mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka. Semangat pemuridan haruslah seperti ini.

Tentu saja Tuhan juga menghendaki supaya kita semua berlaku seperti Raja Daud dan Tuhan Yesus Putera Daud untuk tidak berhenti memberikan nasihat atau wejangan kepada anak-anak dan siapa saja di sekitar kita supaya mereka menjadi pribadi yang terbaik. Kesaksian hidup kita adalah nasihat yang terbaik bagi mereka.

Doa: Tuhan, kami bersyukur kepada-Mu karena setiap perkataan yang keluar dari mulut-Mu yang tertulis di dalam Kitab Suci adalah nasihat-nasihat yang sangat bermakna bagi hidup kami. Semoga kami tak kenal lelah mewartakannya kepada sesama yang ada di sekitar kami. Amen.

P. John Laba, SDB