Homili hari Minggu II/B

1Sam 3:3b-10.19; Mzm 40: 2.4ab.7-8a.8b-9.10;1Kor 6:13c-15a.17-20; Yoh 1: 35-42

Apa Yang Kamu Cari? 
Sejak masih dalam kandungan, Samuel telah dipersembahkan Hana ibunya kepada Tuhan. Samuel diantar ibunya ke Silo. Di sana Samuel tinggal bersama Imam Eli. Dia dibesarkan dalam suasana religius. Ini adalah suatu model mencari dan menemukan Tuhan. Samuel menunjukkan pengalaman iman yang menakjubkan. Pencariannya akan Tuhan bermakna ketika dia dipanggil dan ia mendengar panggilan Tuhan. “Bersabdalah ya Tuhan, hambaMu mendengarkan.” Orang yang mencari Tuhan dan menemukannya akan tinggal bersama dan dengan demikian Tuhan juga tinggal di dalam dirinya. Santo Paulus mengingatkan supaya setiap pribadi hidup murni dengan menjauhkan diri dari napsu-napsu yang mangganggu kemurnian hidup. Kesadaran yang perlu dibangun adalah setiap pribadi yang telah dibaptis adalah tempat tinggal Roh Kudus. 
Yohanes pembaptis menyiapkan para muridnya untuk mengikuti Yesus sang Anak Domba Allah. Andreas dan Yohanes mengikuti Yesus dari dekat dan Yesus bertanya kepada mereka: “Apa yang kamu cari?” Sebuah sapaan yang penuh persaudaraan dan keakraban. Itu sebabnya Andreas dan Yohanes tidak takut untuk tinggal bersama Yesus bahkan mereka mencari saudara-saudara untuk datang dan tinggal bersama Yesus (misalnya Petrus). 
Hidup kita selalu ditandai dengan usaha mencari, menemukan dan memiliki. Para murid perdana memiliki pengalaman iman yang luar biasa. Mereka terbuka pada kehendak Tuhan, dan membiarkan diri mereka dibimbing oleh Tuhan. Itulah pengalaman mencari, menemukan dan memiliki Tuhan. Dia juga menyapa kita terus menerus: “Apa yang kamu cari?” Dan jawaban kita seperti para murid perdana: “Dimana Engkau tinggal? Mari kita pergi melihat dimana Ia tinggal dan kitajuga tinggal bersamaNya. 
Hidup kita juga menjadi indah ketika kita menyadari bahwa Tuhan ada di pihak kita. Dialah Imannuel, Allah beserta kita. Dengan demikian kita juga merasa bahwa Tubuh kita adalah tempat tinggal Roh Kudus. Kesadaran inilah yang mendorong kita untuk bersatu dengan Tuhan dalam segala situasi hidup kita. Permenungan kita: “Apa yang kamu cari di dunia ini?” 

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply