Renungan 23 November 2012

23 Desember

Mal 3:1-4

Mzm 25: 4-5b. 8-9.10.14

Luk 1:57-66


Namanya adalah Yohanes!


Mengatakan “Apalah arti sebuah nama” mengingatkan kita pada figur Shakespeare. Nama itu menunjukkan totalitas kehidupan manusia. Nama diberikan oleh orang tua atau mereka yang lahir lebih dahulu sebagai sebuah doa dan harapan bagi mereka yang baru lahir. Di dalam gereja Katolik diberikan nama Baptis dengan tujuan, pribadi itu mengambil kebajikan dan keteladanan dari santo dan santa dan membantunya untuk masuk surga. Misalnya kalau ia menggunakan nama Irene. Irene berarti damai maka orang yang menggunakan nama Irene menyadari panggilannya untuk membawa damai kepada sesama. Nama selalu punya arti yang mendalam.


Kisah kelahiran Yohanes Pembaptis memang sangat unik. Setelah Elizabeth dan Zakaria yang sudah berumur, mendapat berita sukacita dari Malaikat bahwa mereka akan dikaruniai seorang anak laki-laki dan akan diberi nama Yohanes. Kelahiran Yohanes merupakan sukacita tersendiri bagi keluarga dan kerabat dekat Zakaria. Suasana keluarga terharu dan bahagia ketika pada hari kedelapan bayi itu disunat dan diberi nama. Banyak orang berpikir namanya adalah Zakaria seperti bapanya tetapi Elizabeth mengatakan namanya adalah Yohanes. Bapanya ditanya dan ia juga menulis nama bayi itu adalah Yohanes. Yohanes berarti Tuhan Allah berbelas kasih. Belas kasih Tuhan sedang dirasakan oleh setiap pribadi dalam keluarga Zakaria dan semua kerabat yang berkumpul saat itu.  Semua orang takjub dan berkata, “Menjadi apakah anak ini nanti? Sebab tangan Tuhan menyertai dia.


Tangan Tuhan memang menyertai Yohanes. Ia amat populer di dalam kitab suci ketika mempersiapkan umat Allah untuk menyambut kedatangan Tuhan. Memang Yohanes nantinya menjadi suara yang berseru-seru di padang gurun untuk menyiapkan jalan bagi Tuhan. Dia kelak akan membaptis banyak orang dengan air sebagai tanda pertobatan. Dialah yang membawa murid-muridnya untuk mengikuti Yesus sang Anak Domba Allah.


Maleakhi dalam bacaan pertama bernubuat, “Lihat, Aku menyuruh utusanku supaya ia mempersiapkan  jalan bagi Tuhan.” Pribadi yang dimaksudkan nabi Elia. Nabi Elia adalah pribadi yang datang terlebih dahulu sebelum hari Tuhan. Dalam kacamata kristiani utusan yang dimaksud oleh nabi adalah Yohanes Pembaptis. Dialah utusan Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagiNya dengan seruan tobat. Ia bermatiraga dan hidup sederhana. Ia memperjuangkan kebenaran dan keadilan, meski harus melawan arus dan akhirnya gugur sebagai martir. Utusan Tuhan memang bernasib seperti sang Maestro Yesus sendiri. Mereka mendapat penganiayaan bahkan kematian seperti yang pernah dialami Yesus sendiri.


Sabda Tuhan hari ini mengajak kita untuk meluhurkan nama setiap pribadi karena nama itu kudus dari Allah. Apalah arti sebuah nama? Nama menunjuk jati diri pribadi! Bagaimana anda menghargai nama orang-orang di sekitarmu?


Doa: Tuhan, aku bersyukur kepadaMu atas nama yang Engkau berikan kepadaku. Amen


PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply