Homili 2 Januari 2014

St. Basilius dan Gregorius

1Yoh 2:22-28

Mzm 98:1.2-3b.3c-4

Yoh 1:19-28

 

Kesetiaan Kepada Kristus

P. John SDBPada pagi hari ini saya terinspirasi oleh Kardinal Francis Xavier Van Thuan yang berkata: “Jangan putus asa karena kegagalan-kegagalan. Jika engkau berupaya untuk melakukan kehendak Allah dan mengalami kegagalan, kegagalan itu boleh jadi di mata Allah adalah keberhasilan, karena mungkin itulah cara yang diinginkan Allah. Lihatlah contoh Yesus yang tersalib”. Lalu pertanyaan sederhana yang muncul adalah mengapa orang gagal di dalam hidupnya? Menurut Kardinal Van Thuan, orang dapat gagal dalam hidupnya karena ia tidak memiliki harapan kepada Allah. Pemazmur berdoa: “Berharaplah kepada Allah dan kamu tidak akan dikecewakan” (Mzm 22:5).

Selama masa Natal ini, pikiran kita terarah kepada sang bayi Yesus Kristus. Ia telah lahir bagi kita di Betlehem. Ini adalah kesukaan besar dari Tuhan bagi kita umatNya. Tetapi sejak Ia dilahirkan ke dunia sudah ada orang yang menentang kehadiranNya. Sebagai contoh, Herodes merasa sangat marah ketika mendengar berita dari para majus bahwa ada raja baru yang lahir di Betlehem. Lihatlah kuasa manusiawi diperlawankan dengan kuasa Tuhan. Manusia dengan nafsunya untuk berkuasa melawan Tuhan yang penuh kasih setia dan tiada berkesudahan. Yesus yang masih bayi harus menjadi pengungsi di negeri asing yakni Mesir karena egoisme manusia yang berkuasa yakni Herodes. Dalam situasi yang sulit ini, Yusuf dan Maria adalah orang tua yang selalu berharap kepada Allah dan mereka sendiri tidak pernah dikecewakan. Mereka patuh kepada Tuhan.

Penulis Surat Pertama Yohanes, dalam bacaan pertama hari ini menghadirkan sekelompok orang yang meragukan Kristus. Orang-orang ini disebutnya antikristus karena mereka menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus. Antikristus juga berarti orang yang menyangkal Bapa dan Putera. Logikanya adalah barangsiapa menyangkal Anak, ia juga tidak memiliki Bapa. Tentu saja Yohanes berbicara kepada komunitasnya sesuai dengan keadaan pada saat itu. Banyak orang masih terpesona dengan dewa-dewi asing, penyembahan berhala ada di mana-mana sehingga Yesus sendiri pernah mengatakan bahwa pada saat yang tepat, orang akan menyembah Allah dalam Roh dan Kebenaran (Yoh 4: 24). Tentu saja yang diharapkan oleh Yohanes adalah bahwa setiap orang yang sudah mengakui Yesus sebagai Tuhan harus menunjukkan kesetiaannya bukan penyangkalan atau penolakannya.

Bentuk kesetiaan apa yang dikehendaki bagi setiap pengikut Kristus. Yohanes menegaskan bahwa apa yang sudah mereka dengar sejak semula haruslah tetap tinggal di dalam hidup mereka. Artinya sekali mereka mendengar dan percaya kepada Yesus Kristus, iman dan kepercayaan itu hendaknya tetap ada pada mereka selama-lamanya. Nah disinilah butuh kesetiaan kepada Kristus dalam segala situasi kehidupan. Upahnya adakah hidup kekal bagi orang yang setia kepada Kristus. Di dalam Kristus, orang-orang percaya juga sudah diurapi menjadi kudus bagi Tuhan.

Figur yang kiranya membantu kita untuk bertumbuh sebagai orang beriman adalah Yohanes Pembaptis. Ketika orang-orang Yahudi dari Yerusalem mengutus beberapa orang imam dan Lewi untuk menanyakan identitasnya, ia dengan jujur mengatakan bahwa dirinya bukanlah Mesias. Dia adalah suara yang berseru-seru di padang gurun supaya jalan diluruskan bagi Tuhan. Ia juga menjelaskan pekerjaan membaptis sebagai persiapan bagi kedatangan Tuhan. Pada saat itu Yesus sang Mesias juga berada di tengah-tengah mereka dan bagi Yohanes, menunduk dan membuka tali sepatunya pun ia tidak layak. Yesus adalah yang terkecil dalam Kerajaan Surga lebih besar dari Yohanes (Mat 11:11).

Nilai-nilai kesetiaan kepada Kristus dimunculkan Yohanes sebagai seorang pewarta. Ia berani mewartakan berita kedatangan Tuhan Yesus sebagai Mesias dengan membaptis. Pembaptisan dengan air adalah tanda pertobatan bagi umat Mesianis. Yohanes juga rendah hati di hadapan Yesus. Ia mengatakan bahwa membuka tali sepatuNya saja ia tidak layak. Jadi Mesias memang sudah ada di tengah-tengah mereka tetapi orang-orang kepunyaan Yesus belum mengenalNya.

Menjadi orang yang setia itu sulit. Hanya orang-orang yang beriman dapat menunjukkan kesetiaannya kepada Tuhan. Sekarang pikirkan hidupmu dan selidikilah bathinmu: Berapa kali anda bertindak sebagai antikristus? Banyak orang mudah menjadi antikristus karena uang, kedudukan, pasangan hidup aneka harta dunia lainnya. Berapa public figure yang menjadi antikristus karena mau menjadi popular. Orang-orang yang imannya lemah akan mudah diracuni oleh uang, harta, kedudukan dan pasangan hidupnya. Pada hari ini kita semua diarahkan untuk setia selamanya bersama Kristus.

Doa: Tuhan, tambahlah selalu iman kami untuk setia kepadaMu sampai selama-lamanya. Amen

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply