Homili 28 Januari 2014

St. Thomas Aquinas

2Sam 6:12b-15.17-19

Mzm 24:7.8.9.10

Mrk 3:31-35

 

Kehendak Allah itu Indah

 

 

Pada suatu hari saya mengunjungi sebuah biara. Para suster di dalam biara itu terkenal sebagai pribadi-pribadi yang bekerja keras dan suka menolong. Mereka melakukan karya-karya sosial yang menakjubkan banyak orang. Misalnya pelayanan kepada kaum papa dan miskin, orang sakit terutama yang sakit kusta. Seorang suster yang selama 25 tahun mengabdikan diri bagi para penderita kusta pernah mengatakan kepada saya bahwa ia mengabdikan dirinya untuk melayani para penderita kusta karena kehendak Allah. Ia mau patuh dan tulus kepada kehendak Allah. Patuh dan tulus berarti memberikan diri tanpa ada perhitungan untung dan rugi, dalam arti melayani Tuhan sama dengan melayani sesama. Orang yang melakukan kehendak Allah akan memiliki sukacita tersendiri di dalam hidupnya.

Penulis surat kepada jemaat Ibrani menulis: “Sungguh, Aku datang untuk melakukan kehendakMu” (Ibr 10:9). Kita semua dipanggil oleh Tuhan untuk melakukan kehendakNya. Pertanyaan kita adalah apa itu kehendak Allah? Di beberapa nas dikatakan bahwa  “kehendak Allah” adalah cara lain untuk mengatakan “Taurat Allah”. Misalnya, Daud menyejajarkan “Taurat-Mu” dengan “kehendak-Mu” dalam Mzm 40:9. Demikian pula, rasul Paulus memandang pengenalan akan hukum Taurat sama dengan mengetahui kehendak Allah (Rom 2:17-18). Di dalam hukum-Nya, Allah mengarahkan kita kepada jalan yang dikehendaki-Nya, maka hukum Taurat dapat disebut “kehendak Allah”. “Hukum (Taurat)” pada hakikatnya berarti “perintah” dan mencakup seluruh firman Allah. “Kehendak Allah” adalah segala sesuatu yang diingini Allah secara jelassehingga dapat disebut “kehendak Allah yang sempurna”. Misalnya, adalah kehendak Allah yang dinyatakan bahwa semua orang selamat (1Tim 2:4; 2Pet 3:9) dan bahwa orang percaya yang sudah selamat tidak terjatuh dari kasih karuniaNya.

Bacaan-bacaan Kitab Suci hari ini mengingatkan kita tentang pentingnya mematuhi kehendak Allah. Daud merasakan kehendak Allah ketika diurapi oleh Samuel dan ia penuh dengan Roh Kudus. Dengan demikian ia memimpin pasukan untuk mengalahkan kaum Filistin. Para penatua Israel menjumpai Daud di Hebron dan mereka mengurapinya sebagai raja Israel setelah kematian Yonathan anak saul. Daud menjadi raja baru di Israel. Ia mentaati kehendak Allah.

Apa yang dilakukan oleh Daud untuk mentaati kehendak Allah? Ia mengangkut Tabut Allah dari rumah Obed Edem ke kota Daud dengan sukacita. Di kisahkan bahwa pada saat itu Daud mempersembahkan banyak korban persembahan berupa lembu yang besar dan kecil. Daud juga menari-nari di hadapan Tuhan dengan sekuat tenaga. Ia dan seluruh bangsa Israel mengangkut Tabut Perjanjian dengan soraik sorai diiringi bunyi sangkakala dan ditempatkan di dalam kemah yang sudah disiapkannya. Setelah pentakhtaan Tabut Perjanjian, Daud mempersembahkan kurban bakaran dan kurban keselamatan. Semua orang yang berpartisipasi  saat itu juga ikut dalam perjamuan bersama. Kehendak Tuhan bagi Daud adalah semua orang bersatu dan diselamatkan.

Di dalam bacaan Injil, Yesus membaharui pengalaman Daud dalam Kitab Perjanjian Lama dengan mengatakan bahwa barangsiapa melaksanakan kehendak Allah akan menjadi saudara Yesus. Kehendak Allah yang dimaksukan Yesus adalah supaya semua orang percaya kepadaNya sehingga memperoleh kehidupan kekal. Apa yang harus kita lakukan untuk percaya kepadaNya? Kita diajak untuk mendengar sabdaNya dan melakukannya hari demi hari di dalam hidup kita. Dengan cara ini kita menjadi saudara Yesus.

Yesus melakukan kehendak Allah dengan menghadirkan Kerajaan di atas bumi. Ia menyembuhkan banyak orang sakit, setan-setan diusir, dan mengajar dengan kuasa dan wibawa. Semua ini dilakukan karena Ia sungguh-sungguh mau melakukan kehendak Allah Bapa. Ia tidak melakukan kehendakNya sendiri tetapi dengan sukacita Ia melakukan kehendak Bapa. Pada hari ini kita diingat Yesus supaya dapat melakukan kehendak Bapa dengan sukacita. Kita pun dapat menjadi saudara dan saudari Yesus.

Doa: Tuhan, kami memohon berkatMu supaya sepanjang hari ini kami boleh hidup di dalam kasihMu. Ampunilah segala dosa dan salah kami ya Tuhan. Amen

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply