Homili 27 Januari 2014

Hari Senin Pekan Biasa III

2Sam 5:1-7.10

Mzm 89:20.21-22.25-26

Mrk 3:22-30

 

Kuasa Tuhan Menjadi Nyata

 

Fr. JohnAda seorang pemuda yang kelihatan sangat sederhana. Sepintas orang tidak percaya bahwa ia memiliki kemampuan untuk mengubah hidup orang lain. Setelah menyelesaikan sekolahnya di sebuah sekolah kejuruan (SMK), ia kembali ke kampung halamannya untuk berwiraswasta. Bertahun-tahun ia bekerja dan berhasil mengubah banyak hal terutama mentalitas orang muda di kampung itu untuk giat bekerja. Dia memang memiliki disiplin kerja tersendiri. Orang-orang yang bekerja dengannya terbiasa untuk giat bekerja karena mereka melihatnya bekerja. Pada saat pemilihan kepala desa, banyak orang mencalonkannya. Ia pun berhasil dipilih menjadi kepala desa. Salah satu program favoritnya adalahmemimpin masyarakat desanya untuk memiliki mentalitas kerja. Desanya menjadi desa teladan karena ketertiban, kebersihan dan lain sebagainya. Pemuda sederhana ini berhasil mengubah kampung halamannya menjadi sebuah komunitas yang giat bekerja. Semangat kepemimpinan itu tidak perlu dibicarakan tetapi ditunjukkan. Keteladanan hidup berbicara lebih banyak dari pada omongan semata.

Bagaimana menimba semangat kepemimpinan di dalam Kitab Suci. Bacaan pertama dari Kitab kedua Samuel pada hari ini mengisahkan kelanjutan hidup Daud. Kita sudah mengetahui bahwa relasi antara Saul dan Daud kurang harmonis. Saul banyak kali merasa cemburu terhadap Daud dan nyaris membunuhnya namun tangan Tuhan tetap melindunginya. Lagi pula Daud sudah diurapi oleh samuel dan hidupnya penuh dengan Roh Kudus. Yonathan anak Saul juga sahabat baik dari Daud sehingga ia selalu berusaha untuk melindungi Daud. Di hadapan Saul, Daud selalu menunjukkan sikap hormat karena Saul diurapi Tuhan. Saul sendiri melihat sikap baik dari Daud dan mengatakan bahwa pada suatu saat yang tepat Daud akan menjadi Raja Israel.

Perkataan Saul ini terwujud ketika para tua-tua Israel datang kepadanya di hebron untuk meminta dia menjadi raja. Para tua-tua berkata: “Ketahuilah, kami ini darah dagingmu. Telah lama engkau yang telah memimpin gerakan orang Israel, yakni sejak Saul memerintah atas kami. Tuhan sendiri bersabda kepadamu: “Engkaulah yang harus menggembalakan imatKu Israel. dan engkaulah yang menjadi raja atas Israel.” Para tua-tua itu mengadakan perjanjian dengan Daud di hadirat Tuhan.  Mereka juga mengurapi Daud sebagai raja atas Israel. Ia menjadi raja Israel selama periode yang cukup lama dan tetap diingat sebagai raja yang kuat. Tuhan Allah semesta alam menyertai dia. Banyak orang juga merasakan kuasa Tuhan melaluinya. Ia memerintah selama 40 tahun di Israel dan Yehuda. Kota Yerusalem direbutnya dari tangan orang Yebus dan disanalah Daud bertakhta dan memimpin Israel dalam nama Tuhan.

Kisah pengurapan Daud sebagai raja ini mengingatkan kita akan campur tangan Tuhan untuk kebaikan manusia. Umat Israel merindukan raja yang kelihatan seperti bangsa-bangsa lain. Setelah Saul gagal sebagai raja Israel karena ketidaktaatannya kepada Allah maka kini giliran Daud untuk memerintah. Ia sebagai raja yang bersifat sebagai gembala yang baik. Tuhan menyertainya sehingga ia menjadi raja perkasa dan kekuatannya itu semata-mata berasal dari Tuhan dan untuk Tuhan.

Daud diurapi dan penuh dengan Roh Kudus. Ia memimpin atas nama Tuhan. Dalam bacaan Injil hari ini, kita mendengar bagaimana orang menutup hatinya untuk tidak percaya kepada Tuhan. Para ahli Taurat di Yerusalem mengatakan bahwa Yesus sudah tidak waras lagi karena Dia kerasukan Beelzebul. Dia juga dianggap mengusir setan dengan kuasa penghulu setan. Tetapi Yesus mempertanyaakan anggapan para ahli taurat ini: “Bagaimana iblis dapat mengusir iblis? Iblis tidak berontak melawan dirinya sendiri.” Karena hati mereka juga tertutup pada Roh Kudus maka Yesus mengatakan bahwa barangsiapa berdosa melawan Roh Kudus, dosanya itu kekal, tidak diampuni. Dosa melawan Roh Kudus adalah jenis dosa di mana orang menutup dirinya terhadap kuasa Tuhan, rahmat-rahmat yang diberikanNya. Mereka tidak percaya pada karya Roh yang membangkitkan Yesus dari alam maut.

Banyak kali kita tidak hidup di dalam Roh. Hati kita terlalu keras, tidak membuka diri kepada Tuhan. Mari kita berubah menjadi baru di dalam Kristus. KuasaNya menjadi nyata di dalam hidup kita. Di dalam Dia sajalah ada penebusan yang berlimpah.

Doa: Tuhan, bantulah kami supaya boleh bertumbuh dalam kasih. Kiranya Engkau tetap menjadi kekuatan kami. Amen

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply