Homili 12 Maret 2014

Hari Rabu, Pekan Prapaskah I

Yun 3:1-10

Mzm 51: 3-4.12-13.18-19

Luk 11:29-32

Yesus itu lebih dari…

Fr. JohnPagi ini saya menemukan sebuah pembatas buku. Ada sebuah tulisan yang sudah mulai kabur berbunyi: “Beberapa orang mencintaimu karena dirimu, Allah mencintaimu karena Dia adalah Dia.” Saya membacanya beberapa kali dan merenungkannya. Saya sampai pada kesadaran kembali bahwa Allah adalah kasih (1Yoh 4:8.16). Dan memang orang mengasihi diri kita karena diri kita yang kelihatan sedangkan Tuhan mengasihi kita karena Dia adalah kasih. Dia menciptakan matahari untuk semua orang yang jahat dan baik. Ia juga menurunkan hujan bagi orang benar dan orang-orang yang tidak benar (Mat 5: 45).

Tuhan mengasihi semua orang. Ia memiliki rencana untuk menyelamatkan semua orang. Hal ini pernah dilakukan Tuhan dalam Perjanjian Lama. Figur Yunus menginspirasikan kita bagaimana orang mau menjauh dari Tuhan mengalami musibah dan kembali lagi kepada Tuhan. Hanya kasih Allah yang dapat mengubah hidup manusia. Nama Yunus biasanya dipanggil juga Yonas. Nama ini disimbolkan dengan burung merpati. Yunus adalah nama Yahudi yang berarti makhluk kedamaian dan bisa juga berarti penghancur. Ketika ia dipaggil Tuhan untuk mempertobatkan Ninive dari segala kejahatannya, ia justru melarikan diri ke Tarsis. Karena mengingkari panggilan Tuhan maka ia masuk ke dalam perut ikan tiga hari dan tiga malam lamanya (Yun 1:1-17).

Penginjil Lukas mengisahkan bahwa pada suatu kesempatan Yesus mengungkapkan rasa kesalnya karena orang-orang meminta suatu tanda untuk membuktikan siapakah diriNya yang sebenarnya. Mengapa mereka meminta tanda? Sebenarnya karena mereka heran dan kagum akan semua yang sedang Yesus lakukan dalam kata dan karya. Mereka juga mengenal latar belakang Yesus, hanya mengherankan bagi mereka karena Ia melakukan karya-karya besar dan ajaib. Setan saja takluk kepadaNya.

Yesus mengatakan bahwa hanya ada satu tanda bagi angkatan yang jahat yakni tanda Yunus. Yunus telah menjadi utusan yang mempertobatkan Ninive dengan masuk ke dalam perut ikan tiga hari dan tiga malam (Yun 1:17). Anak manusia juga akan masuk ke dalam perut bumi dan bangkit pada hari yang ketiga. Kebijaksanaan Yesus adalah melakukan seluruh kehendak Bapa dan setia sampai wafat di kayu salib untuk keselamatan manusia. Kesetiaan itu ditunjukkan dengan masuk ke dalam perut bumi dan berhasil mengalahkan maut seorang diri. Segala yang Yesus lakukan ini melebihi Salomo yang tidak setia kepada Yahwe, tetapi lebih setia kepada para istrinya. Yesus melebihi Salomo! Yesus juga melebihi Yunus. Yunus merasa takut dan melarikan diri ke Tarsis, Yesus tidak merasa takut dengan kematian. Yunus hanya berada di dalam perut ikan yang kotor, Yesus ada di dalam perut bumi yang gelap dan dingin, tetapi Ia juga mengalahkan maut seorang diri.

Yesus itu lebih dari segalanya. Banyak kali kita mungkin lupa sehingga lebih mengandalkan dan mengidolakan manusia. Saya pernah masuk ke dalam kamar seorang pemuda, ia menempel foto para artis dan tidak menemukan foto atau salib Yesus. Hari ini kita kembali kepada Yesus supaya jangan menjadi angkatan yang jahat. Hari ini kalau anda memiliki persoalan hidup, pergumulan hidup tertentu, kembalilah kepada Yesus. Masalah dan persoalan hidup itu kecil, kita memiliki Yesus yang jauh lebih besar dan agung. Ingatlah apa yang dikatakan St. Paulus: “Segala perkara dapat kutangung dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku” (Flp 4:13). Oleh karena itu “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepadaNya, sebab Ia yang memelihara kamu” (1Pt 5:7). Dengan sikap bathin seperti ini maka kita akan menjadi angkatan yang baik. Yesus itu lebih dari segalanya, mari kita mengasihi Dia lebih dari segalanya (Yoh 21:15).

Doa: Tuhan Yesus, ajarilah kami supaya tidak menuntut tetapi mentaati dan mengasihiMu sepanjang hari ini. Amen

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply