Food For Thought: Menjadi Pintu bagi sesama

Menjadi Pintu bagi sesama

P. John SDBPada malam hari ini saya mendapat sebuah kiriman kata bijak dari seorang sahabat, bunyinya: “Ketika satu pintu ke bahagiaan tertutup, pintu yg lain dibukakan tetapi sering kali kita terpaku terlalu lama pada pintu yg tertutup sehingga tidak melihat pintu lain yg di bukakan bagi kita.” Saya merenung sebentar dan mengatakan dalam hati “benar adanya”. Banyak kali kita seperti kata-kata bijak ini. Kita lebih lama berhenti di depan pintu kebahagiaan yang tertutup. Kita mengisi kesempatan dengan mengeluh atau marah kepada Tuhan dan sesama, seakan kita sendiri yang mengalami kesulitan hidup seperti itu. Padahal Tuhan juga membantu kita dengan membuka pintu kebahagiaan yang lain. Banyak di antara kita yang memiliki mental instan sehingga ketika mengalami kesulitan langsung berperilaku seperti itu.

Permenungan berlanjut pada Tuhan Yesus sendiri berkata: “Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok; tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba. Sesungguhnya Akulah pintu ke domba-domba itu.” (Yoh 10:1-2.7). Tuhan Yesus adalah satu-satunya pintu keselamatan. Dialah yang membuka diri-Nya sebagai pintu bagi kita untuk masuk dan menikmati keselamatan.

Konsekuensinya adalah anda dan saya juga menjadi pintu bagi sesama. Ibarat sebuah rumah, di mana melalui pintu manusia bisa masuk dan tinggal di dalamnya, demikian hidup kita akan bermakna ketika kita menjadi pintu bagi sesama supaya hidup mereka juga bermakna. Kebajikan-kebajikan kristiani kita bagikan kepada mereka.

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply