Aku selalu membutuhkan berkatmu…
Ada seorang sahabat yang merasakan kedekatan dengan Tuhan karena pengaruh orang tuanya sangat kuat di dalam hidupnya. Ia bercerita bahwa sejak kecil orang tuanya selalu mendoakan dan memberkatinya. Mereka menumpangkan tangan, membuat tanda salib di dahinya dan mengatakan kalimat yang sama: “Tuhan mengasihimu”. Pengalaman yang indah ini berakhir ketika diusia dini ditinggalkan ayahnya untuk selama-lamanya. Ayahnya meninggal akibat komplikasi penyakit yang dialaminya bertahun-tahun. Di depan peti jenazah ayahnya ia berkata: “Ayah, aku selalu membutuhkan berkatmu.”
Kisah sedih yang mengharukan banyak orang dalam perayaan misa penutupan peti. Ia merasa kehilangan berkat untuk selamanya. Namun romo yang merayakan misa itu mengatakan kepadanya: “Jangan takut, Bapa di surga senantiasa memberkatimu”. Ia percaya akan kata-kata itu. Pada saat ini ia boleh bersyukur karena berkat-berkat yang diterimanya dari Tuhan. Keluarga, usaha dan pekerjaannya adalah berkat Tuhan yang berlimpah.
Kita semua disadarkan untuk selalu bersyukur kepada Tuhan karena Ia memberikan kepada anak-anak orang tua. Anak-anak tidak pernah memilih siapa yang akan menjadi orang tuanya karena Tuhanlah yang memberinya. Orang tua bertugas untuk mendidik, membesarkan, mendoakan dan memberkati anak-anak. Masa depan dan kebahagiaan anak-anak adalah juga buah doa dan berkat dari orang tuanya.
Mari kita belajar dari Ishak yang memberkati Yakub anaknya: “Sesungguhnya bau anakku adalah sebagai bau padang yang diberkati Tuhan. Allah akan memberikan kepadamu embun yang dari langit dan tanah-tanah gemuk di bumi dan gandum serta anggur berlimpah-limpah. Bangsa-bangsa akan takluk kepadamu, dan suku-suku bangsa akan sujud kepadamu; jadilah tuan atas saudara-saudaramu, dan anak-anak ibumu akan sujud kepadamu. Siapa yang mengutuk engkau, terkutuklah ia, dan siapa yang memberkati engkau, diberkatilah ia.” (Kej 27:27-29).
Terima kasih ayah dan ibu atas berkatmu bagi kami anak-anakmu.
PJSDB