Homili 6 Januari 2017

Hari Jumat, Masa Natal
1Yoh 5:5-13
Mzm 147: 12-13.14-15.19-20
Mrk 1:7-11

Berani mengalahkan dunia?

Saya pernah mengikuti pengajaran di sebuah kelompok kategorial. Pewarta senior mengambil tema permenungan: “Beranikah kita mengalahkan dunia?” Beliau mengatakan bahwa tema pengajaran ini memang kelihatan sederhana namun sangat menantang kita semua sebagai orang beriman. Dunia masa kini selalu menawarkan hal-hal yang masuk dalam kategori kedagingan, dan banyak kali manusia mudah jatuh karena dikuasai oleh tawaran itu. Ia juga memberi contoh-contoh yang aktual dalam keluarga dan masyarakat luas, di mana orang mudah dikalahkan dunia dan sulit untuk mengalahkan dunia. Orang mampu mengalahkan dunia kalau ia sungguh-sungguh bersatu dengan Tuhan Yesus.

Saya sendiri duduk dan ikut merenung lebih dalam lagi bagaimana saya dapat mengalahkan dunia dan tawaran-tawarannya. Sebagai seorang gembala, saya sendiri banyak kali mengalami kesulitan-kesulitan tertentu dalam membawa diri, di dalam hidup dan pelayananku. Misalnya perasaan jenuh dengan tugas-tugas hingga rasa malas menguasai diriku. Rasa malas merupakan bagian dalam diri kita yang sebenarnya merupakan bagian duniawi kita. Sikap hedonis, avarice, konsumeris masih menguasai banyak orang, mengekang mereka sehingga mereka juga kesulitan untuk keluar dan berbuat baik terhadap orang lain. Iman dapat membantu kita untuk mengalahkan dunia.

St. Yohanes dalam bacaan Kitab Suci hari ini mengatakan bahwa tidak ada orang yang mengalahkan dunia, selain dia yang percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah (1Yoh 5:5). Tuhan Yesus sendiri sudah mengalahkan dunia dengan kebangkitan-Nya yang mulia. Kebangkitan Yesus Kristus membuktikan bahwa iblis dikalahkan dan dosa dihancurkan. Demikian juga orang yang percaya kepada Yesus Kristus akan mampu mengalahkan dunia. Konsekuensi logisnya adalah apabila kita sungguh-sungguh percaya kepada Kristus Yesus maka dunia pun dapat kita kalahkan.

Selanjutnya, Yohanes menulis kesaksian tentang Anak Allah. Bagi Yohanes, Yesus Kristus datang ke dunia dengan air dan darah. Roh memberi kesaksian sebab Roh adalah kebenaran. Ada tiga yang memberi kesaksian yakni Tritunggal Mahakudus, Bapa, Firman dan Roh Kudus. Bapa, Putera dan Roh Kudus adalah satu kesatuan. Banyak kali kita bangga karena menerima kesaksian manusia namun kesaksian kita mestinya sadar bahwa kesaksian Allah itu lebih kuat. Kita juga diingatkan untuk percaya kepada Anak Allah yaitu Yesus Kristus. Bagi orang yang percaya kepada-Nya akan mempunya kesaksian di dalam dirinya. Orang yang tidak percaya kepada Yesus akan masuk dalam kategori pendusta.

Apa yang Yohanes maksudkan tentang kesaksian? Baginya kesaksian yang benar dan harus dimiliki setiap pribadi adalah: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya. Maka barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup, barangsiapa tidak memiliki anak ia tidak memiliki hidup. Yesus Kristus adalah Jalan, Kebenaan dan Hidup, maka kita patut percaya kepada-Nya supaya dapat memiliki hidup.

Yohanes Pembaptis adalah figur yang tepat, yang membantu kita untuk mengenal lebih dalam lagi pribadi Tuhan Yesus Kristus. Ia rendah hati di hadirat Yesus, namun hatinya tetap penuh dengan sukacita. Ia mengetahui bahwa dirinya memang beda dengan Yesus. Dia adalah seorang manusia yang diutus Tuhan untuk menyiapkan jalan bagi Mesias. Sebab itu ia mengatakan: “Sesudah aku akan datang Dia yang lebih berkuasa padaku; membungkuk dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak” (Mrk 1:7). Ia juga mengakui bahwa ia membaptis dengan air, namun Yesus sendiri yang akan membaptis dengan Roh Kudus.

Penginjil Markus juga menceritakan bahwa Yesus datang dari Nazaret di tanah Galilea untuk dibaptis Yohanes di sungai Yordan. Setelah keluar dari air, Ia melihat langit terkoyak dan Roh seperti burung merpati turun kapada-Nya. Ada suara yang mengatakan: “Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan” (Mrk 1:11). Persekutuan Bapa dan Putera dan Roh Kudus menjadi kekuatan untuk menyatakan setiap pribadi dalam keluarga dan masyarakat. Dunia menjadi harmonis karena kita mengimani Yesus Kristus. Segala sesuatu berasal dari pada-Nya dan akan kembali kepada-Nya juga pada saat yang tepat.

Apakah anda sudah bisa mengalahkan dunia atau masih dikalahkan oleh duniamu?

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply