Aku bangga dengan-Mu, Yesus!
Saya pernah mendengar seorang remaja berdoa di depan patung Hati Amat Kudus Tuhan Yesus Kristus. Ia mengulangi kalimat ini: “Aku bangga dengan-Mu Yesus, karena kasih-Mu menyelimutiku”. Doa ini memang sederhana dan benar-benar keluar dari dalam hati remaja ini. Saya sendiri saat itu sangat terbantu untuk berdoa khusuk di hadirat Tuhan Yesus Kristus. Seorang remaja bangga memiliki Yesus Kristus yang diikutinya dari dekat. Maka…
Kita harus berbangga sebagai pengikut-Nya. Kebanggaan kita akan sempurna kalau kita benar-benar semakin serupa dengan-Nya dalam segala hal, dalam setiap saat kehidupan kita.
Kita harus berbangga dengan-Tuhan Yesus karena wejangan-wejangan-Nya sungguh menguatkan kita semua. Ia mengingatkan kita supaya hati kita jangan diliputi kegelisahan. Sebaliknya kita percaya kepada Bapa dan percaya kepada-Nya sebagai Anak. Hanya dengan demikian kita dapat bersatu dengan-Nya. Tuhan Yesus tahu bahwa banyak kali kita dikuasai oleh kegelisahan hati.
Mengapa kita selalu gelisah? Karena kita masih kurang iman dan kepercayaan kepada Tuhan Yesus. Kalau saja kita sungguh memiliki iman maka kegelisahan itu tidak akan menghampiri kita. Coba pikirkan saat-saat kita secara pribadi gelisah dengan hidup. Pada saat itu kita memang sedang mengalami goncangan iman secara sadar atau tidak disadari.
Kita harus berbangga dengan Tuhan Yesus karena Ia menghendaki agar kita selalu bersekutu dengan-Nya. Sama seperti Bapa bersatu dengan Anak dalam Roh Kudus, demikian persatuan yang sama antara Tuhan dan manusia hendaknya menjadi bagian dari hidup kita. Yesus berjanji untuk menyiapkan tempat, datang kembali untuk menjemput kita supaya dimana Ia berada, kita juga berada bersama-Nya. Tuhan mengasihi kita apa adanya. Apakah kita juga demikian?
Kita harus berbangga dengan Tuhan Yesus karena Dia adalah Jalan, Kebenaran dan Hidup. Yesus adalah Jalan yang melalui-Nya kita bersatu dengan Bapa. Dia tidak menunjuk jalan karena Dia adalah Jalan. Dia adalah kebenaran yang memerdekakan kita sebagai anak-anak Allah. Kita hidup suci karena Yesus membenarkan kita dengan kasih setia-Nya. Yesus adalah hidup karena Dia adalah sumber hidup kita.
Apakah kita juga dapat menjadi jalan, kebenaran dan hidup? Mari kita jujur di hadirat Tuhan karena banyak kali kita masa bodoh untuk tidak membawa sesama kepada Tuhan. Kita hanya mampu menunjuk jalan tetapi tidak bersatu dengan Jalan itu sendiri. Banyak kali kita bukanlah Kebenaran karena kita masih dipenuhi oleh pikiran negatif dan suka berbohong kepada sesama. Kita tidak menjadi serupa dengan Hidup karena kita tidak menghargai hidup kita dan hidup sesama. Kita lebih banyak menghancurkan hidup orang daripada menghargai hidup mereka. Mengapa? Karena kita juga tidak menghargai hidup kita.
Kita harus berbangga dengan Yesus karena Ia siap mengubah hidup kita menjadi semakin serupa dengan diri-Nya. Apakah anda juga bangga dengan Tuhan Yesus? Maka, jadilah pengikut Kristus yang terbaik.
PJSDB