Homili 12 Mei 2017

Hari Jumat, Pekan Paskah ke-IV
Kis 13: 26-33
Mzm 2:6-7.8-9.10-11
Yoh 14:1-6

Berani menjadi saksi kebangkitan Kristus

Kita berada di pertengahan masa Paskah. Satu kata yang menghiasi seluruh masa paskah ini adalah kata “saksi”. Para murid adalah saksi-saksi kebangkitan-Nya. Mereka sendiri mengalami penampakan-Nya setelah Ia bangkit dengan mulia. Para penginjil menyebut Maria Magdalena dan para wanita lain pergi ke kubur Yesus pada pagi-pagi buta dan berjumpa dengan Yesus yang bangkit mulia. Selanjutnya Yesus menampakkan diri kepada semua murid-Nya di dalam sebuah rumah dan menyalami mereka semua. St. Paulus menulis dalam suratnya kepada jemaat di Korintus bahwa Yesus telah menampakkan diri kepada Kefas, keduabelas rasul, lima ratus saudara, Yakobus, semua rasul dan terakhir kepadanya seperti “anak yang lahir sebelum waktunya” (1Kor 15: 5-8). Para murid mengalami Pentekosta. Roh Kudus menyelimuti mereka semua sehingga dengan berani mereka keluar dari Yerusalem untuk menjadi saksi Kristus sampai ke ujung dunia.Tugas perutusan sebagai saksi tetap dilanjutkan oleh Gereja dari dahulu hingga sekarang.

Pada hari ini kita belajar dari St. Paulus dan Barnabas yang berani menjadi saksi Kristus dan Injil-Nya di Antiokhia di Pisidia. Paulus melanjutkan diskursusnya tentang sejarah keselamatan kita. Sebelumnya ia mengatakan bahwa dari keturunan Daudlah akan tampil seorang Penyelamat. Dialah Yesus Kristus. Paulus mengatakan bahwa para pemimpin di Yerusalem tidak mengakui Yesus. Mereka menjatuhkan hukuman mati kepada-Nya untuk menggenapi perkataan para nabi. Mereka juga meminta kepada Pilatus supaya Yesus dibunuh dengan cara disalibkan. Tubuh-Nya yang kudus diturunkan dari Salib untuk dikuburkan.

Hal yang menakjubkan sebagaimana diakui Paulus adalah Tuhan Allah sendiri membangkitkan Yesus dari antara orang mati. Ia sudah menampakkan diri kepada mereka yang mengikuti Dia dari Galilea ke Yerusalem. Mereka semua adalah saksi-saksi kebangkitan. Paulus melanjutkan perkataannya bahwa mereka bertugas untuk mewartakan Injil sebagai kabar sukacita. Khabar sukacita itu mengatakan bahwa Tuhan menepati janji-Nya dengan membangkitkan Yesus dari kematian-Nya. Pemazmur sendiri mengatakan: “Anak-Kulah engkau! Pada hari ini Engkau telah Kuperanakkan.” Apakah kita semua sudah menjadi saksi kebangkitan Kristus?

Tuhan Yesus dalam bacaan Injil hari ini mengungkapkan wejangan-wejangan terakhir sebelum naik ke surga. Ia memulai wejangan-Nya dengan mengatakan: “Jangan gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku” (Yoh 14:1). Wejangan ini sangat jelas. Yesus pertama-tama melihat hati kita yang banyak kali penuh dengan kegelisahan. Mengapa kita gelisah dengan hidup ini? Karena kita masih kurang percaya kepada Tuhan. Kita hanya melihat pengalaman kesulitan, penderitaan dan kemalangan sebagaimana adanya. Padahal semua ini hanya hal-hal kecil yang tidak berarti karena kita memiliki Tuhan Yesus yang jauh lebih agung dari segalanya. Kita harus percaya kepada Tuhan! Kita percaya bahwa Bapa itu murah hati dan memiliki tempat tinggal yang tersedia bagi kita semua.

Tuhan Yesus juga berjanji untuk datang kembali dan membawa kita ke tempat kediaman-Nya supaya di mana Ia berada kita juga berada bersama-Nya. Pikiran kita dibuka kembali oleh Tuhan Yesus untuk menyadari persekutuan penuh kasih antara Bapa dan Putera dalam Roh Kudus. Persekutuan yang sama juga terjadi antara Tuhan dan kita sebagai manusia. Sakramen Pembaptisan telah mempersatukan kita sebagai manusia dengan Tuhan Allah Tritunggal Mahakudus. Tuhan Yesus bahkan mengungkapkan dirinya sebagai Jalan, Kebenaran dan Hidup. Kita dapat pergi kepada Bapa dan bersatu dengan-Nya hanya melalui Yesus Kristus. Dia adalah jalan bukan hanya sekedar penunjuk jalan kepada Bapa.

Tuhan Yesus begitu baik dengan kita sehingga Ia mau menjadi jalan yang harus kita lewati menuju kepada Bapa. Ia adalah kebenaran yang memerdekakan kita dari segala dosa dan kejahatan. Ia adalah hidup kita karena Dialah pemberi hidup. Kita patut bersyukur karena percaya kepada Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus. Mari kita berani bersaksi tentang Tuhan Yesus Kristus yang bangkit dengan mulia.

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply