Homili 18 September 2017

Hari Senin, Pekan Biasa ke- XXIV
1Tim 2:1-8
Mzm 28: 2.7.8-9
Luk 7:1-10

Iesus Hominum Salvator

Pada pagi hari ini seorang sahabat menulis pesan singkat dan meminta penjelasan atas singkatan dari symbol IHS. Ia melihat simbol ini ada di buku-buku, kadang disablon di baju-baju, dilukis di dinding gereja, hanya ia sendiri belum mengerti maknanya. Saya memakluminya, sebab bagi saya, bukan hanya dia, tetapi masih banyak di antara kita yang masih belum mengetahui kepanjangan dan makna symbol IHS. Simbol IHS ini berhubungan langsung dengan nama terkudus Tuhan Yesus Kristus. Dari sejarahnya, simbol IHS adalah singkatan nama Yesus dalam Bahasa Yunani yang kemudian diterjemahkan dalam Bahasa Latin. Nama Yesus dalam Bahasa Yunani ditulis dengan huruf kecil adalah ιησους. Kalau ditulis dalam huruf besar seperti ini ΙΗΣΟΥΣ atau ditranskrip dalam abjad Latin IHSOUS. Nah, dalam masa yang penuh kesulitan bagi Gereja, orang mengambil tiga huruf pertama saja yakni IHS(ous).

Selain IHS, kita juga mengenal symbol lain yaitu Chi-ro atau X-P. Ini sebenarnya berasal dari dua huruf pertama Bahasa Yunani Kristus χριστος (Christos) – XPistos. Dengan melihat symbol-simbol seperti ini maka orang dapat saling mengerti sebagai pengikuti Yesus Kristus. Iesus Hominum Salvator berarti berarti Yesus Penyelamat Umat Manusia. Simbol ini sangat dikenal dalam Gereja Katolik sehingga dalam penulisan nama Yesus kadang keliru, misalnya IHeSus. Orang suka menambahkan huruf H padahal dalam Bahasa Yunani huruf H sama dengan e dalam Bahasa Latin. Pada abad ke-VIII terdapat tulisan seperti ini: “DN IHSCHS REX REGNANTIUM”. Tulisan ini kepanjangannya adalah “DomiNus IHeSus CHristuS” ditambah dengan Rex Regnatium, artinya “Tuhan Yesus Kristus Raja dari segala Raja”. Terlepas dari semua singkatan dan penjelasan di atas, satu hal yang pasti adalah Yesus Kristus adalah satu-satunya Penyelamat umat manusia.

St. Paulus dalam suratnya yang pertama kepada Timotius memberikan nasihat-nasihat penting. Nasihat pertama adalah supaya dipanjatkan doa-doa dan permohonan serta ucapan syukur kepada Allah bagi semua orang dari berbagai kalangan. Doa yang ditujukkan bagi semua orang merupakan yang terbaik dan berkenan di hati Tuhan Penyelamat kita. Tuhan sendiri menghendaki agar semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran. Doa menjadi dasar yang kuat bagi kita semua untuk mengalami keselamatan. Tanpa doa, kita semua terasa begitu jauh dari keselamatan. Satu hal yang pasti adalah bahwa semua orang memiliki hak untuk merasakan keselamatan yang datang dari Tuhan.

Hal kedua yang juga penting dibicarakan oleh Paulus adalah peran Yesus Kristus di dunia ini. Paulus berkata: “Allah itu esa, dan esa pula Dia yang menjadi pengantara Allah dan manusia yaitu manusia Kristus Yesus.” Paulus membuka wawasan Timotius dengan menegaskan bahwa Yesus Kristus adalah satu-satunya Pengantara kita sebagai manusia dengan Tuhan Allah di surga. Yesus Kristus bukan salah satu pengantara kita dengan Tuhan Allah Bapa. Banyak kali orang mengakui diri sebagai pengikut Kristus tetapi masih percaya sia-sia. Ada orang katolik yang masih percaya pada kekuatan dukun, percaya kepada kekuatan-kekuatan alam seperti pohon besar dan batu-batu besar. Sangat tidak tepatlah memposisikan Yesus Tuhan kita dengan para dukun dan batu dan pohon besar. Bukankah kekuatan yang dimiliki orang tertentu itu berasal dari Tuhan? Mengapa harus mencobai Tuhan Allah lagi.

Lalu bagaimana posisi Bunda Maria dan para kudus lainnya? Mereka bukanlah pengantara kita, mereka adalah para perantara kita dengan Bapa di Surga. Yesus adalah satu-satunya Pengantara (mediator) kita dengan Bapa di Surga. Para kudus adalah para perantara (intercessor) kita dengan Bapa di Surga, melalui Pengataraan Tuhan Yesus Kristus. Perkataan Paulus ini membuka wawasan kita untuk selalu focus pada Tuhan Yesus satu-satunya Pengantara kita. Para kudus kita hormati sebab mereka juga perantara doa-doa yang akan disempaikan kepada Tuhan Yesus sang Pengantara untuk menyampaikannya kepada Bapa di surga.

Tuhan Yesus adalah satu-satunya Pengantara Allah dengan kita sebab Dia sudah menyerahkan diri sebagai tebusan bagi semua orang. Paulus sebagai pewarta Injil dan rasul mengatakan tentang kebenaran dalam iman bahwa Yesus adalah satu-satunya Pengantara kita. Yesus lebih tinggi dari segala perantara manusia dengan Tuhan Allah. Kesaksian Paulus ini ditegaskannya sebagai sebuah kesaksian yang benar, tidak ada dustanya. Tentu saja semua yang diungkapkan Paulus ini berbuah banyak di dalam Gereja hingga saat ini. Kita berbangga sebagai pengikut Yesus Kristus. Kita pun harus berusaha supaya menjadi pengikut Kristus yang setia sampai tuntas.

Tuhan Yesus menyelamatkan semua orang. Ini adalah rencana dan harapan-Nya bagi manusia. Dalam bacaan Injil kita mendengar Tuhan Yesus membuat sebuah mukjizat. Ia menyembuhkan hamba seorang perwira Kerajaan Romawi. Orang Romawi ini bukanlah pemeluk agama Yahudi. Namun ia selalu mendengar semua mukjizat yang dilakukan Yesus Kristus. Sebab itu ia memberanikan diri untuk mengutus orang tua-tua supaya meminta Yesus untuk datang dan menyebuhkannya. Perwira Romawi menunjukkan sikap rendah hati dan percaya bahwa Yesus akan menyembuhkan hambanya. Karena iman dari sang perwira ini maka keselamatan pun terjadi di rumahnya. Tuhan Yesus melihat kerendahan hati dan besarnya iman dari sang perwira. Sehingga ia layak mendapat pujian ini: “Aku berkata kepadamu: Di Israel pun iman sebesar itu belum pernah Kujumpai”.

Pada hari ini pikiran dan hati kita terbuka kepada Tuhan karena keselamatan yang diberikan kepada kita melalui Yesus Kristus. Dia adalah satu-satunya pengantara kita. Dia adalah Tuhan atas segala sesuatu. Terima kasih Tuhan Yesus Kristus.

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply