Bersama Maria: Hari kedelapan

Penuh Rahmat

Ad Iesum per Mariam.

Apakah kita pernah menyadari dan mendoakan dengan iman doa ini: “Salam Maria, penuh rahmat?” Malaikat Gabriel diutus Tuhan Allah. Ia menyapa Bunda Maria dengan perkataan ‘salam’ dilanjutkan dengan perkataan ‘penuh rahmat’.

Rahmat adalah anugerah, kasih berlimpah dari Tuhan. Rahmat yang Bunda Maria terima bukan hanya sekedar rahmat saja tetapi rahmat yang ‘penuh’, diberikan dengan cuma-cuma dari Tuhan. Artinya, Tuhan Allah sendiri tidak menghitung-hitung berapa rahmat yang Dia berikan sebagai anugerah kepada Bunda Maria. Ia memberi rahmat-Nya gratis kepada Bunda Maria. Kita semua percaya bahwa Tuhan Allah juga memberikan rahmat-Nya kepada kita dengan gratis. Maka tugas kita adalah bersyukur atas rahmat yang Tuhan berikan kepada kita.

Santu Bernardinus dari Siena pernah berkata:

“Setiap rahmat yang diberikan kepada manusia dalam kehidupan ini memiliki tiga langkah berturut-turut: dari Allah, rahmat itu datang kepada Kristus, dari Kristus kepada Sang Perawan, dan dari Sang Perawan, rahmat itu sampai kepada kita.”

Sesuai dengan perkataan orang kudus ini, kita patut bersyukur kepada Tuhan. Ia memberikan rahmat-Nya kepada kita melalui Yesus Kristus Putera-Nya dan dilanjutkan kepada kita melalui perantaraan Bunda Maria. Kita juga sudah sedang melakukannya hanya kita tidak menyadarinya. Kita berdoa novena melalui perantaraan Bunda Maria kepada Yesus Puteranya untuk disampaikan kepada Bapa dalam persatuan dengan Roh Kudus sang mempelai Bunda Maria. Satu hal yang tetap haru kita ingat adalah Yesus Kristus adalah satu-satunya pengantara kita kepada Bapa. Dialah damai kita. Kita memiliki banyak perantara seperti para malaikat dan semua orang kudus namun hanya ada satu pengantara yaitu Yesus Kristus Tuhan kita.

Inilah kekayaan rohani iman kita. Kita bersyukur atas semua rahmat Tuhan kepada kita. Marilah kita membagikan rahmat Tuhan kepada sesama kita.

Ave Maria.

PJ-SDB

Leave a Reply

Leave a Reply