Food For Thought: Tuhan sungguh baik

Tuhan sungguh baik!

Seorang sahabat merasa kagum dengan benih-benih sayur yang ditanamnya di kebun. Dia mengamati bahwa dalam waktu singkat, benih-benih yang ditaburkan itu bertumbuh dengan subur dan kini menghitung hari untuk memanen benih yang sudah menjadi sayuran itu. Ia juga merasa kagum karena benih ikan yang dimasukkan ke dalam kolam ikan juga mulai besar dan siap dipanen. Perasaan kagum itu muncul karena ia mengaku tidak seratus persen memperhatikan tanaman sayur mayur di bedeng kebun dan ikan di dalam kolam. Tetapi semuanya bertumbuh dan berkembang hingga menjelang saat panen tiba. Semua ini menandakan bahwa Tuhan sungguh baik bagi kita semua.

Pengalaman sederhana ini bukan hanya dia yang alami. Saya merasa yakin bahwa kita semua pasti mengalaminya. Kita semua masih manusia normal dan tentu memiliki perasaan kagum dan heran dalam diri kita. Kita sendiri pasti pernah merasa heran karena meskipun pada saat tidur kita tidak sadar bahwa kita mengorok, tetapi kita masih bernafas dan darah kita tidak pernah berhenti mengalir. Pengalaman pribadi kit aini menunjukkan bahwa Tuhan kita memang sungguh baik. Ia memperhatikan kita laksana biji mata-Nya. Saya teringat pada Raja Daud ketika ia memohon kepada Tuhan: “Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu.” (Mzm 17:8). Dan saya percaya bahwa Tuhan tetap memelihara kita seperti biji mata dan menyembunyikan, melindungi dalam naungan sayap-Nya. Tuhan sungguh baik dan Ia akan melakukannya secara sempurna di dalam hidup kita.

Saya merasa dikuatkan pada hari ini dengan perumpamaan bernuansa agraris di dalam bacaan Injil. Kerajaan Allah digambarkan seperti seorang petani yang menaburkan benih-benih tertentu. Benih itu bertumbuh dan sang petani yang menaburkan benih itu tidak menyadarinya. Setiap hari selalu berubah, dan ia melihat bahwa Tuhan mengatur semuanya melalui bumi atau alam semesta. Maka Tuhan memang sungguh baik. Lebih jelas Tuhan Yesus berkata: “Beginilah hal Kerajaan Allah itu: seumpama orang yang menaburkan benih di tanah, lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu. Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkainya, lalu bulirnya, kemudian butir-butir yang penuh isinya dalam bulir itu. Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab musim menuai sudah tiba.” (Mrk 26-29). Semua ini menunjukkan kasih dan kebaikan Tuhan yang tiada banding dan tiada henti-hentinya.

Benih adalah Kerajaan Allah. Kerajaan Allah adalah Yesus sendiri yang juga merupakan Sabda Hidup (Logos). Kerajaan Allah lalu menjadi suasana di mana Allah terus menerus berbicara dengan manusia dari hati-Nya yang penuh dengan kerahiman. Allah yang merajai manusia dengan Sabda-Nya yang selalu baru, tiap hari dan memiliki daya transformatif yang luar biasa. Daya transformatif itu berasal dari Allah sendiri. Tuhan memang sungguh baik dan teramat baik bagi kita semua. Rasakanlah kuasa Kerajaan Allah yang dijanjikan Tuhan kepada kita semua di hari pembaptisan kita masing-masing.

Tuhan memberkati, Bunda Maria mendoakan.

P. John Laba, SDB