Homili 29 September 2021 – Pesta St. Mikhael, Gabriel, dan Rafael, Malaikat Agung

Pesta St. Mikael, Gabriel, dan Rafael, Malaikat Agung
Why. 12:7-12a;
Mzm. 138:1-2a,2bc-3,4-5;
Yoh. 1:47-51

Ingin melihat langit terbuka

Saya mengingat seorang umat yang sangat aktif di Gereja. Dia juga dikenal sebagai seorang pendoa di kalangan umat di paroki itu. Pada suatu saat dia mengalami gangguan kesehatan sehingga di opname di Rumah Sakit. Banyak orang mengunjungi dan mendoakannya supaya beliau cepat pulih. Dia mengangguk dan memberikan pesan yang sama: “Saya mau cepat-cepat melihat langit terbuka”. Banyak orang bingung dengan perkataan sang pendoa ini. Pada akhirnya beliau meninggal dunia dengan tenang, kelihatan seperti ia sedang tidur. Orang-orang mengatakan bahwa ia benar-benar melihat ‘langit terbuka’. Setiap orang memiliki keinginan-keinginan tertentu di hadirat Tuhan. Ada yang memiliki kerinduan untuk bersatu dengan Tuhan dalam keabadian dan melayani-Nya siang dan malam seperti para malaikat.

Pada hari ini kita mengenang tiga Malaikat Agung, yang dikenal dengan sapaan Gabriel, Mikhael dan Rafael. Adanya malaikat merupakan suatu kebenaran iman. Katekismus Gereja Katolik mengajarkan: “Bahwa ada makhluk rohani tanpa badan, yang oleh Kitab Suci biasanya dinamakan “malaikat”, adalah satu kebenaran iman. Kesaksian Kitab Suci dan kesepakatan tradisi tentang itu bersifat sama jelas.” (KGK, 328). Santo Thomas Aquinas, sebagaimana dikutip Katekismus Gereja Katolik, mengajarkan: “Malaikat-malaikat adalah makhluk rohani yang memuliakan Allah tanpa henti-hentinya dan melayani rencana keselamatan-Nya untuk makhluk lain. “Dalam segala pekerjaan baik, para malaikat bekerja sama dengan kita” (Tomas Aqu., s.th. 1, 114,3, ad 3). (KGK, 350). Dalam agama-agama monoteis diajarkan tentang adanya malaikat sebagai pelayan dan utusan Tuhan bagi manusia.

Dalam sejarahnya, pada abad ke-V sampai abad ke-VI, Pseudo-Dionisius menyebut nama-nama para malaikat Agung yakni Mikhael, Gabriel, Rafael, Uriel, Kamael, Yofiel, dan Zadkiel. Selanjutnya, Paus Gregorius I menyebut tujuh nama Malaikat Agung yakni Mikhael, Gabriel, Rafael, Uriel (atau Anael), Simiel, Origiel, dan Raguel. Namun demikian hanya ada tiga nama malaikat Agung yang lebih dikenal dan hari ini kita rayakan pesta mereka di dalam liturgi Gereja Katolik yakni Mikhael, Gabriel, dan Rafael. Malaikat Agung Rafael muncul dalam Kitab Deuterokanonika yakni Kitab Tobit, dimana ia digambarkan sebagai “salah satu dari tujuh malaikat yang melayani di hadapan Tuhan yang mulia” (Wahyu 8:2-6).

Siapa dan apa peran para malaikat Agung ini?

Pertama, Malaikat Agung Mikael. Nama Mikhael berarti “Siapakah seperti Tuhan”. Malaikat Agung Mikael dikenal sebagai malaikat panglima perang untuk melawan iblis dan para pengikutnya. Dalam Kitab Taurat, malaikat Gabriel mendapat tugas untuk menghancurkan Sodom dan Gomora juga membantu penguburan Nabi Musa. Malaikat Mikael juga merupakan Penjaga Sakramen Mahakudus. Ia memiliki kuasa untuk menghukum siapa saja yang berdosa melawan sakramen Ekaristi ini.

Kedua, Malaikat Agung Gabriel. Malaikat ini sangat dikenal di dalam Injil. Ia dikenal sebagai malaikat Inkarnasi, dan malaikat belas kasihan. Malaikat Gabriel adalah penjaga sakramen Baptis. Dialah yang memberitakan kemenangan inkarnasi melawan dosa dan maut serta kabar gembira, yang salah satunya diwartakan kepada Santa Perawan Maria tentang kelahiran bayi Yesus. Malaikat Gabriel digambarkan memegang bunga lili sebagai lambang jiwa murni yang dihasilkan melalui dua sakramen buah penebusan Kristus, yaitu: sakramen baptis dan sakramen tobat. Benderanya melambangkan kasih sayang Bunda Suci yang universal.

Ketiga, Malaikat Agung Rafael. Malaikat Agung Rafael berarti Tuhan yang menyembuhkan. Ia hanya muncul di dalam kitab Tobit. Rafael berperan sebagai penjaga Sakramen Tobat. Ia digambarkan membawa wadah minyak pengurapan dan ikan. Minyak itu melambangkan penyembuhan melalui sakramen pengakuan dosa. Sementara ikan mengingatkan kita terhadap perlindungan yang diberikan kepada Tobit muda atas iblis Asmoday dan penyembuhan terhadap ayahnya yang buta.

Bacaaan-bacaan Kitab Suci pada pesta para malaikat Agung ini membantu kita untuk semakin mencintai Tuhan Yesus. Katekismus Gereja Katolik mengajarkan: “Para malaikat mengelilingi Kristus, Tuhan mereka. Mereka melayani-Nya terutama dalam pelaksanaan perutusan keselamatan-Nya untuk manusia.” (KGK, 351). Ketiga nama Malaikat Agung yakni Mikhael, Gabriel dan Rafael sebenarnya mencerminkan sosok Yesus sendiri yang melakukan pekerjaan-pekerjaan Allah Bapa di dunia ini. Dalam bacaan Injil, kita mendapat gambaran tentang percakapan pribadi antara Tuhan Yesus dan Natanael. Tuhan Yesus sebelum bertemu seacara langsung dengan Nathanael, Ia sudah melihat Nathanael di bawah pohon ara. Ia sedang mencari kebijaksanaan. Perkataan Tuhan Yesus ini mengherankan Nathanael karena ia merasa tidak ada rahasia lagi di dalam hidupnya. Tuhan Yesus sudah mengetahuinya, mengenalnya lebih dalam dari pada dia sendiri mengenal dirinya. Tuhan Yesus bahkan mengatakan: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia.” (Yoh 1:51).

Di dalam bacaan pertama, Penulis Kitab Wahyu menceritakan tentang perang besar di surga. Diceritakan begini: “Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya, tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga.” (Why 12:7-8). Mikhael sebagai “Siapakah seperti Tuhan”, sangat perkasa dan mengalahkan iblis dan kuasanya. Iblis dilemparkan ke bumi bersama para malaikatnya. Sementara itu kuasa Tuhan semakin besar. Perkataan ini membuktikan kuasa Tuhan itu: “Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya, karena telah dilemparkan ke bawah pendakwa saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita. Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut. Karena itu bersukacitalah, hai sorga dan hai kamu sekalian yang diam di dalamnya, celakalah kamu, hai bumi dan laut! karena Iblis telah turun kepadamu, dalam geramnya yang dahsyat, karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat.” (Why 12:10-12).

Pada hari ini kita mempercayakan diri kita kepada Tuhan melalui para malaikat Agung yang siang dan malam melayani Tuhan dan menjadi utusan Tuhan yang melindungi kita secara pribadi untuk tidak jatuh ke dalam dosa. Para Malaikat Agung, Mikhael, Gabriel dan Rafael, doakanlah kami supaya bisa melihat langit terbuka dan memandang keakrabanmu dengan Yesus Penebus kami. Amen.

P. John Laba, SDB