Bersama Don Bosco, Hari ke-23

Cinta tak berkesudahan

Santo Yohanes Bosco mencintai orang-orang muda. Dia melakukan itu sebagai seorang imam Diosesan yang tidak kenal lelah, ketika menelusuri lorong-lorong kota Turin untuk mencari dan menyelamatkan orang-orang muda. Dia mengumpulkan orang-orang muda di oratorium dan membentuk mereka menjadi manusia yang bermartabat dan berguna. Baginya, oratorium menjadi sebuah sekolah, rumah, tempat bermain, tempat berdoa dan beribadah bersama. Hingga saat ini, warisan Don Bosko ini tetap ada. Sebuah komunitas Salesian adalah sebuah oratori yang hidup dan setiap Salesian perlu memiliki jiwa oratorian. Jiwa oratorian ini merupakan ekspresi bagaimana mencintai Tuhan melalui kehadiran kaum muda.

Don Bosco hadir di dalam oratorium sampai menghembuskan nafas di Oratori, di tengah-tengah kaum muda. Hal inilah yang membuat kaum muda benar-benar mengasihi Don Bosko sebab sepanjang hidupnya, ia mengabdikan diri bagi mereka. Prinsip Don Bosko yang selalu diingat oleh anak-anak di oratorium hingga masa kini tercermin dalam perkataan ini: “Bagi kalian saya belajar, bagi kalian bekerja bekerja, bagi kalian saya hidup, bagi kalian saya bahkan siap untuk memberikan nyawaku”. Perkataan Don Bosko mengingatkan kita pada perkataan Tuhan Yesus di dalam Injil: “Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.” (Yoh 15:13).

Pengalaman Don Bosko ini haruslah menjadi pengalaman keseharian kita. Kita berjanji untuk mengasihi Tuhan, mengasihi pasangan hidup,mengasihi anak-anak dan siapa saja yang ada di sekitar kita dengan mengurbankan diri demi kebaikan mereka. Cinta itu bukan soal perkataan melainkan pengurbanan diri. Itulah cinta yang agung dalam hidup kita.

Saya menutup permenungan bersama dengan Don Bosko ini dengan sebuah kutipan ini: “Saya akan melakukan pengorbanan apa pun untuk anak-anak muda ini. Saya akan dengan senang hati memberikan hidup saya untuk menyelamatkan mereka.” Sebuah perkataan dari seorang Romo yang tidak menikah, sebuah komitmen yang dijalani sampai tuntas. Bagaimana dengan anda dan hidupmu saat ini? Apakah cinta sampai tuntas dan tak berkesudahan masih ada dalam dirimu?

Santo Yohanes Bosko, doakanlah kami. Amen.

P. John Laba, SDB