Kesulitan adalah…
Apakah Romo pernah mengalami kesulitan tertentu dalam hidup dan pelayanan? Ini adalah sebuah pertanyaan dari seorang frater kepadaku saat kolokium bulanan. Saya spontan menjawabnya: “Bukan hanya kesulitan melainkan kesulitan-kesulitan yang saya alami dari dalam diri saya maupun dari luar diri saya”. Dia mengangguk dan tersenyum kepadaku. Mungkin dia berpikir menjadi Romo itu berarti bebas dari berbagai kesulitan. Padahal segala kesulitan adalah bagian dari hidup kita yang nyata di hadirat Tuhan. Hanya mereka yang sudah berada di surga benar-benar bebas dari kesulitan.
Saya mengingat perkataan Tuhan Yesus ini: “Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati” (Mat 10:16). Perkataan Yesus ini dialami oleh semua pengikut-Nya. Kejahatan selalu mencari dan berusaha untuk memangsa setia orang yang terbuka kepada Tuhan. Maka kita harus selalu siap sedia untuk melawan kuasa iblis. Saya yakin bahwa setiap orang bertumbuh dalam iman, harapan dan kasih tetapi tidak akan lepas dari kuasa kejahatan. Dengan demikian perlu sikap waspada terhadap berbagai godaan dan kejahatan iblis.
Santu Paulus membagi pengalamannya pada saat menginjil bangsa-bangsa. Ketika berada di Tesalonika, beliau berkata: “Saudara-saudara, dalam kesesakan dan kesukaran kami merasa terhibur oleh kalian dan iman kalian. Sekarang kami hidup kembali, asal saja kalian teguh berdiri dalam Tuhan” (1Tes 3: 7-8). St. Palus sebagai pewarta Injil kepada bangsa-bangsa, mengambil kesempatan untuk meyakinkan mereka dengan kuasa Roh Kudus bahwa apa pun kesulitan yang dialaminya, ia tetap berpegang teguh pada Tuhan. Dalam kesulitan, ia masih berbangga karena jumlah jemaat bertambah dan iman mereka semakin berkualitas. Paulus melihat kesulitan sebagai peluan untuk menginjil lebih efektif dan efisien. Menghadapi setiap kesulitan adalah cara hidup seorang hamba Tuhan yang sejati. Kesulitan menjadi kesempatan untuk mematangkan diri, mencari solusi yang tepat untuk kebaikan bersama dan diri sendiri.
Saya mengingat Paulo Coelho. Ia berkata: “Kesulitan adalah nama perangkat kuno yang diciptakan untuk menguji ketahahan kita” Apakah anda berani menghadapi kesulitan? Apakah setiap kesulitanmu menjadi salah satu cara untuk semakin dekat dengan Tuhan dan memiliki ketahanan diri yang terbaik? Apakah anda pernah melihat peluang sebagai kesempatan untuk menjadi lebih bertahan dalam hidup?
Saya mengingat sharing seorang sahabat yang menyakiskan para wanita pemberani di beberapa kota besar. Demi keluarga maka mereka rela menghalau kesulitan dengan menjadi sopir (driver) sepeda motor dan kendaraan beroda empat. Keberanian untuk bekerja membuka pintu kesuksesan. Berani diutus meskipun sedang memasuki usia senja. Berani melakukan perbuatan-perbuatan kecil dengan cinta kasih yang besar. Bagaimana denganmu?
PJSDB