Hari Minggu Biasa ke-XXVIII
Gal. 5:18-25
Mzm. 1:1-2,3,4,6
Luk. 11:42-46
Menjadi Milik Kristus
Apakah anda sudah membiarkan diri untuk terbuka dan siap dibimbing oleh Roh Kudus? Ini adalah sebuah pertanyaan yang diajukan oleh seorang pengkotbah dalam sebuah ibadat oikumene. Sebagian umat yang hadir dengan sangat antusias mengatakan: “Kami sudah siap untuk dibimbing Oleh Roh Kudus.” Terlepas dari apakah jawaban sebagian umat ini sungguh-sungguh berasal dari dalam hati atau bukan, saya sendiri merasa kagum dengan mereka. Mereka kelihatan penuh perhatian dalam mengikuti ibadat bersama, terutama saat mendengar dan merenungkan Sabda. Tentu saja diharapkan supaya Sabda Tuhan membuka pikiran dan hati mereka untuk membuka diri dan siap dibimbing oleh Roh Kudus. Saya kembali ke rumah dengan perasaan bangga dengan pengalaman rohani ini.
Pada hari ini Santu Paulus mengingatkan sekali lagi peristiwa yang mengesankan hampir sepuluh tahun yang lalu. St. Paulus mengatakan kepada jemaat di Galatia begini: “Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat.” (Gal 5:18). Roh Kudus membimbing Jemaat untuk hidup dalam hukum kasih. Orang yang tidak hidup dalam Roh akan tenggelam dalam kedagingan. St. Paulus coba menginventaris berbagai perbuatan daging yang sedang terjadi di kalangan jemaat di Galatia yakni: “Percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya.” (Gal 5:19-21). Semua yang diungkapkan Paulus tentu masih sangat aktual saat ini. Setiap orang pasti sadar atau tidak sadar, sengaja atau tidak sengaja melakukannya dalam hidup pribadinya. Maka dengan tegas Paulus mengatakan: “Barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.” (Gal 5:21). Orang yang hidup dalam kedagingan tak memiliki tempat dalam Kerajaan Allah. Dia tidak layak untuk berada di dalam Kerajaan Surga.
Kalau demikian, apa yang harus dilakukan? Bagi Paulus, para pengikut Kristus itu harus berusaha untuk hidup dalam Roh. Mengapa demikian? Sebab yang merupakan hasil atau buah-buah dari Roh adalah kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.” (Gal 5:22-23). Setiap pengikut Kristus harusnya berusaha untuk menjauhkan dirinya dari berbagai macam perbuatan daging dan lebih fokus lagi pada Roh dengan buah-buah yang penting untuk hidup layak di hadirat Tuhan. Setiap orang membutuhkan buah-buah roh dalam hidupnya supaya menjadi bagian dalam Kerajaan Allah. Orang yang menjadi milik Kristus akan berusaha untuk menyalibkan daging, segala nafsu dan keinginannya. Keinginan daging harus dimatikan dan yang menjadi prioritas adalah usaha untuk membangun semangat pertobatan.Semangat pertobatan mengantar orang untuk terbuka dan dipimpin oleh Roh Kudus.
Tuhan Yesus dalam bacaan Injil masih memberikan kecaman-kecaman terhadap orang-orang Farisi dan para ahli alkitab. Kecaman-kecaman kali ini tertuju pada kebiasaan mereka untuk meminta perpuluhan dari selasih, inggu dan segala jenis sayuran, namun sayang sekali karena mereka mengabaikan keadilan dan kasih. Mestinya kedua-duanya haruslah sejalan dan dilakukan oleh semua orang untuk kebaikan bersama. Sebab itu Yesus berkata: “Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.” Yesus juga mengecam kaum Farisi sebab mereka suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan suka menerima penghormatan di pasar. Mereka seperti kuburan yang tidak terawat. Yesus mengecam para ahli Taurat yang memiliki kebiasaan sebab mereka suka meletakkan beban-beban yang tak terpikul pada orang lain, tetapi mereka sendiri tidak menyentuh beban itu dengan satu jari pun. Mereka hanya menuntut orang lain untuk melakukan apa yang tidak mereka lakukan. Pada saat ini, banyak orang seperti itu. Mereka tidak cukup rendah hati di hadirat Tuhan Yesus. Andaikan saja mereka bisa rendah hati maka hidup kita semua di dunia akan lebih sehat dan baik selalu.
Apakah anda bermaksud untuk menjadi milik Kristus? Silakan menumbuhkembangkan buah-buah rohani ini dalam hidup setiap hari. Tentu saja dunia kita berubah menjadi lebih baik. Kita sungguh-sungguh menjadi milik Kristus.
PJ-SDB