Emang Kamu Bertobat?
Saya pernah melakukan perjalanan darat dan singgah di sebuah Rest Area. Sambil duduk dan menikmati segelas kopi di starbucks dan menghilangkan rasa ngantukku, saya mendengar dua orang remaja berbicara dengan suara jelas, santai dan lama kelamaan menjadi serius di meja pas di samping saya. Mungkin mereka saling curhat satu sama lain dan salah satunya mencoba untuk memberikan peneguhan kepadanya. Satu hal yang membangunkan saya selain nikmatnya kopi saat itu adalah pertanyaan dari salah seorang yang lebih dewasa: “Emang Kamu Bertobat?” Ini adalah sebuah pertanyaan yang sederhana namun penuh makna. Saya bersyukur karena kedua orang yang bersahabat itu saling mengingatkan dan meneguhkan untuk hal-hal yang baik supaya berusaha untuk bertobat. Sebenarnya bukanlah hal yang mudah untuk mengingatkan orang lain supaya bertobat, apalagi kalau hal itu berkaitan dengan hidup pribadinya. Sebuah pertanyaan yang seakan ditujukan juga kepada saya karena dalam perjalanan itu saya sempat ngomel, marah dan kesal di tengah kemacetan di jalan toll.
Pada hari ini kita mendengar sebuah kisah injil yang kiranya mencerminkan hidup kita yang nyata di hadirat Tuhan. Tuhan Yesus semakin hari semakin dikenal di kalangan umum karena kata dan karya-Nya. Namun orang-orang yang menyaksikan dan mengalaminya masih mempertanyakannya. Mereka bahkan meminta tanda yang dapat membuktikan jati diri Yesus di hadapan mereka. Sebab itu Yesus mengatakan dengan keras bahwa angkatan atau generasi yang mengitari-Nya adalah generasi yang jahat. Mereka meminta tanda untuk membuktikan jati diri-Nya, tetapi tidak ada tanda lain selain tanda nabi Yunus. Bagi Yesus, Yunus dipakai oleh Tuhan sebagai tanda untuk mempertobatkan orang-orang Niniwe, dan sungguh mereka benar-benar bertobat sehingga Tuhan Allah menyesali apa yang sudah dirancang-Nya untuk menghancurkan Niniwe. Kini Tuhan Yesus juga mewartakan Injil dan menyerukan untuk bertobat namun orang-orang saat itu tidak mendengar seruan-Nya. Mereka malah menuntut suatu tanda. Benar-benar jahat! Berkaitan dengan ini, Yesus dengan tegas mengatakan: “Pada waktu penghakiman, orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan mereka akan menghukumnya. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat waktu mereka mendengarkan pemberitaan Yunus, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Yunus!” (Luk 11:32).
Apa yang harus kita lakukan? St. Paulus mengatakan: “Kamu telah dipanggil menjadi milik Kristus.” (Rm 1:6). Perkataan ini menyadarkan kita semua untuk bertobat dan tetap berusaha untuk menjadi milik Kristus. Mari kita berbenah diri dan berubah mulai dari hal-hal kecil. Kita juga tidak sungkan untuk mengoreksi saudara dan saudari kita yang memiliki kebiasaan buruk untuk bertobat. Bertanyalah padanya dan padamu: “Emang Kamu Bertobat (EKB)?
P. John Laba, SDB