St. Maria Magdalena
Kid 3:1-4a
Mzm 63:2.3-4.5-6.8-9
Yoh 20:1.11-18
Jiwaku haus akan Allah
Pada suatu kesempatan saya coba melihat-lihat status BBM mereka yang terdaftar di HP saya. Ada seorang sahabat yang sudah berbulan-bulan statusnya tetap sama, bunyinya: “Jiwaku haus akan Dikau, ya Allah”. Kalimat doa ini merupakan sebuah doa raja Daud di dalam Mazmur yang berbunyi: “Ya Allah, Engkau Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus kepadaMu, seperti tanah yang kering dan tandus tiada berair.” (Mzm 63:2). Kalimat doa ini memiliki makna yang sangat mendalam bagi setiap orang percaya. Ada kerinduan yang mendalam akan Allah yang hidup yang bisa memberikan tetesan embun yang menyegarkan jiwa yang kering dari sorga. Sang manusia sadar diri dan merasa tak berdaya di hadirat Tuhan yang Mahakuasa seperti tanah yang kering dan tandus tiada berair menanti kedatangan hujan dari langit. Kerinduan akan Allah laksana jiwa yang haus ada di dalam hidup setiap orang beriman.
Setiap orang yang beriman bisa memiliki kerinduan yang mendalam akan Tuhan. St Theresia dari Avila merasakan persekutuan kasih dengan Tuhan dengan berkata: “Solo Dios basta.” Artinya, “Bagiku Allah saja sudah cukup.” Di dalam bacaan pertama kita mendapat gambaran orang yang merindukan Tuhan itu ibarat dua kekasih yang saling merindukan satu sama lain. Sang mempelai berkata: “Pada malam hari, di atas peraduanku, kucari jantung hatiku. Kucari dia, tapi tak kutemukan. Aku bangun dan berkeliling di kota; di jalan-jalan dan di lapangan-lapangan tetapi tidak kutemukan. Ketika dia kutemukan, kupegang dia dan tak kulepaskan lagi.” (Kid 3: 1-2.4).
Pada hari ini kita merayakan pesta St. Maria Magdalena.Orang kudus dari Magdala ini memiliki kerinduan yang besar untuk selalu bersama dengan Tuhan Yesus. Mengapa ia memiliki kerinduan yang besar kepada Tuhan Yesus? Ia merasa bersyukur kepada Tuhan Yesus karena sebelumnya ia benar-benar dikuasai oleh tujuh setan tetapi setan-setan itu tidak berdaya karena diusir oleh Yesus. (Mrk 16:9). Karena kuasa Yesus maka ikatan tujuh setan yang begitu kuat itu terlepas dan Maria Magdalena menjadi pribadi yang merdeka. Ia mengikuti Yesus dan mengasihiNya sampai tuntas.
Maria Magdalena memiliki jiwa yang haus akan Tuhan sehingga meskipun suasana masih gelap dan menakutkan pada hari Minggu Paskah tetapi ia berani pergi ke kubur Yesus. Ia sangat kaget karena batu pentup kubur itu sudah diambil dari kubur. Sambil melihat kubur Yesus yang sudah kosong itu, Maria mengungkapkan rasa hatinya, kerinduannya dengan menangis. Dengan penuh kasih ia berbicara kepada dua malaikat yang berpakaian putih: “Tuhanku telah diambil orang, dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan.” (Yoh 20: 13). Di hadapan Yesus yang bangkit, Maria juga menangis dan berkata: “Tuan, jikalau Tuan yang mengambil Dia, katakanlah di mana Tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambilNya.” (Yoh 20:15). Tuhan Yesus melihat iman Maria sehingga memanggil Maria dengan namanya sendiri. Pada saat itulah ia mengenal Yesus dan hatinya sangat bersukacita. Ia membagi sukacita itu bersama para murid Yesus dengan berkata: “Aku telah melihat Tuhan.” (Yoh 20:18).
Pengalaman akan Allah di dalam diri setiap pribadi itu ditandai dengan kerinduan untuk selalu bersatu denganNya. Maria Magdalena menunjukkan pengalaman akan Allah yang unik. Ia mengasihi Tuhan tetapi kasihnya itu cenderung untuk dirinya sendiri. Hal ini terungkap dalam perkataannya: “Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan.” (Yoh 20:13). “Tuan, jikalau Tuan yang mengambil Dia, katakanlah di mana Tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambilNya.” (Yoh 20:15). Dia juga sangat bersukacita dan nyaris menyentuh tubuh Yesus yang mulia (Yoh 20:17). Namun cinta kasih Maria kepada Yesus yang cenderung possesive menjadi terbuka ketika Yesus menyuruhnya untuk pergi dan mewartakan kepada saudara-saudara sekomunitas bahwa Yesus sungguh telah bangkit.
Sabda Tuhan pada hari menguatkan kita. Masing-masing kita memiliki kerinduan akan Allah. Kita mau bersatu denganNya selama-lamanya. St. Paulus berkata: “Barangsiapa ada dalam Kristus, dia adalah ciptaan baru! Yang lama sudah berlalu, dan sungguh yang baru sudah datang!” (2Kor 5:17). Mari kita wujudkan hidup baru bersama Tuhan Yesus Kristus.
Doa: Tuhan Yesus, bantulah kami supaya dapat menjadi ciptaan baru. St. Maria Magdalena, Doakanlah kami. Amen
PJSDB