Homili Misa Malam Natal 24 Desember 2011/B

Homili Malam Natal
Yes 9:1-6
Mzm 96:1-3.11-13 Ul 3c
Tit 2:11-14
Luk 2:1-14

Hari ini telah lahir bagimu Juru Selamat

Fr. JohnPerayaan Misa Natal dalam Liturgi Gereja Katolik dimulai pada Misa Malam Natal, Misa Fajar dan  Misa Siang. Ketiga Misa Natal ini memiliki pesan Natal yang berbeda-beda. Misa Malam Natal lebih menekankan Yesus sebagai pembawa damai sejahtera bagi setiap pribadi yang diliputi kegelapan. Dia juga membawa Terang dalam kegelapan dunia, pembebas yang  mematahkan tongkat penindas. Dialah penasihat ulung, raja perkasa, pangeran perdamaian dan Allah beserta kita. Misa Fajar seiring dengan terbitnya matahari baru maka Yesus adalah Terang dunia. Sebagai Terang, Yesus mengangkat kita menjadi Anak-Anak Allah, Rendah hati, Rela menjadi manusia! Misa Siang melambangkan Yesus yang memiliki Kuasa bagi manusia. Dia menjelma menjadi manusia dan tinggal bersama manusia.

Ketiga misa ini juga menyadarkan kita pada realitas Yesus: Ia dinantikan dengan penuh kerinduan sebagaimana diwartakan dalam Kitab Perjanjian Lama. Ia dilahirkan oleh Bunda Maria dalam kandang yang hina di Bethlehem. Ia juga lahir dalam kehidupan kita secara rohani dan liturgis setiap tanggal 25 Desember. Ia sungguh memiliki tempat istimewa di dalam hidup manusia.

Kelahiran Kristus membuat dunia memiliki wajah baru. Semua orang dipersatukan dan diselamatkan. Santo Lukas menggambarkan situasi kelahiran Yesus dengan Sensus Penduduk. Ini berarti Yesus juga tercatat sebagai warga berbangsa Yahudi dan Romawi. Yesus menjadi Tuhan bukan hanya untuk orang Yahudi tetapi juga Romawi dan seluruh dunia. Dia menjadi Anak Sulung, pewaris Takhta Daud. Dengan demikian Yesus punya kuasa mempersatukan semua orang. Yesaya mengajak orang Israel di pembuangan Babilonia, yang hidup dalam kegelapan dosa, yang  menderita sengsara bahwa mereka juga akan merasakan keselamatan dari Tuhan. Santu Paulus mengatakan: Kasih karunia Allah sudah nyata bagi semua orang.

Malam Natal adalah malam sukacita. Tuhan rela menjadi manusia lemah supaya mengangkat kita semua yang lemah menjadi kuat. Tuhan datang untuk mempersatukan  kita semua sebagai saudara. Apakah kita semua bisa menjadi satu karena mengimani Yesus yang satu dan sama? Adakah damai dalam hatimu? Adakah sukacita dalam hatimu? Yesus adalah segalanya bagi  kita. Gloria in excelsis Deo.

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply