Bijaksana versus Bebal

Bijaksana versus Bebal! 
Pernah dua siwa Sekolah Menengah Pertama di pedalaman Sumba berkelahi di jalan usai kegiatan Belajar di sekolah. Masalahnya sederhana. Mereka mendiskusikan kata bijaksana dan bebal di ruangan kelas sebelumnya. Kebetulan guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PPKN) menjelaskan kedua kata ini kepada mereka dengan mengambil contoh praktis yang tidak bijaksana. Dari kedua siswa itu ada satu yang pintar secara akademis maka dikatakan dia contoh orang bijaksana sedangkan yang satunya memiliki nilai yang berada di bawa standard dan dicontoh sebagai orang bebal. 
Mengherankan ketika selesai melerai dan mendengar kisah sedih di siang hari itu. Tetapi saya ingat bahwa guru saya pun pernah memarahi kami para siswa tempo doeloe: “Kamu bodoh sekali!” Sekarang saya baru berpikir, kalau saat itu saya mengerti maka saya akan mengatakan karena saya bodoh maka saya butuh sekolah! Tetapi kata bijaksana dan bebal, pintar dan bodoh, cerdas dan dungu selalu dipakai oleh orang-orang dewasa sebagai perisai untuk membela diri. Gampang menutupi kelemahan di hadapan mereka yang lemah dengan kata-kata ini. Mudah sekali seorang guru mengatakan kepada muridnya bodoh atau bebal dan sulit untuk mengakui muridnya pintar dan cerdas. Padahal tugas guru adalah mendampingi anak itu untuk menjadi manusia yang dapat memaksimalkan akal budinya. Gampang sekali orang tua menutupi kesalahannya dengan bentakan: Bego lho….bloon banget! Gampang sekali seorang anak merasa bangga dan cenderung menjadi sombong ketika mengatakan temannya otaknya kaya keledai! 
Tuhan memberi kita akal budi yang membuat kita bermartabat. Mari kita menerima sesama apa adanya. Baik orang bijaksana maupun orang bebal, orang cerdas dan dungu semuanya disayang Tuhan. Saya teringat kata-kata dari Kitab Amsal ini: “Jika engkau melihat orang yang menganggap dirinya bijak, harapan bagi orang bebal itu lebih banyak dari pada bagi orang itu” (Amsal 26:12) Mari kita mengganti kata-kata kasar di atas dengan kata-kata yang menghibur,yang meneguhkan: anda hebat! anda luar biasa! Anda pasti mampu melakukannya. 

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply