Renungan 3 Pebruari 2012

St. Blasius 
Sir 47:2-11; Mzm 18:31.47.50.51; Mrk 6:14-29 

Berjuang menegakkan kebenaran… 

Daud memiliki hidup yang indah. Kisah kepahlawananannya menunjukkan bahwa dari masa mudanya Tuhan sudah berkarya di dalam dirinya. Dia adalah pilihan Allah yang tepat untuk membantu bangsanya bertumbuh dalam iman dan kesetiaan kepada perjanjian Allah. Kehebatannya bukan terletak pada kemampuannya untuk menaklukan para musuh sehingga ia diagungkan berlaksa-laksa tetapi kedekatannya dengan Tuhan sebagai orang pilihan. Ia menghormati, bernyanyi dan mengungkapkan kasihnya kepada Tuhan. Daud juga mengetahui kelemahan dan dosanya tetapi ia terbuka pada Tuhan dan layak menerima pengampunan berlimpah. Orang beriman mengandalkan Tuhan di dalam hidupnya. 

Yohanes Pembaptis adalah tokoh yang memiliki kharisma istimewa. Ia menyiapkan kedatangan Mesias dengan seruan tobat dan mengingatkan umat Tuhan untuk hidup dalam kebenaran dan keadilan. Ia menegur Herodes yang mengambil isteri saudaranya sebagai sebuah dosa kemerosotan moral pada saaat itu. Teguran persaudaraan ini justru membuahkan kemartiran. Ia dibunuh! Tugas dan tanggung jawab Yohanes tetaplah menjadi tugas kenabian gereja saat ini untuk menyeruhkan kebenaran dan keadilan. 

Yesus dinilai memiliki kemiripan dengan Yohanes Pembaptis, nabi Elia atau nabi lain. Penilaian ini berdasarkan kuasa mengajar dan tanda-tanda heran yang Ia lakukan. Yesus melakukan segala sesuatu untuk membantu semua orang mengimani dan mengagungkan Tuhan sebagaimana dilakukan Daud bapa leluhurNya, Yohanes Pembaptis dan para nabi lainnya. 

Orang yang mengenal diri dengan baik akan mampu mengasihi Tuhan dan sesama, selalu berjuang untuk kebaikan banyak orang. Hidup pribadi yang nyata memiliki daya yang mempengaruhi banyak orang untuk berbuat baik, meskipun kemartiran akhirnya menjadi puncak pengurbanan diri. Daud, Yohanes Pembaptis dan Yesus adalah model hidup pada hari ini: mengenal diri, selalu bersyukur, memperjuangkan kebenaran dan keadilan, kemartiran sebagai puncak perjuangan untuk bersatu dengan Bapa. 

Sungguh, Sanguis martirum semen christianorum (darah para martir adalah benih para orang kristiani). 

PJSDB
Leave a Reply

Leave a Reply