Renungan 21 Pebruari 2012

Yak 4:1-10; Mzm 55: 7-11a.23; Mrk 9:30-37


Apakah anda mau berubah?


Kebersamaan, keharmonisan, kenyamanan merupakan kata-kata yang turut menghiasi kekhasan hidup bersama di dalam satu komunitas atau keluarga. Saya teringat akan sebuah nyanyian ziarah Daud dalam Mazmur: “Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!” (Mzm 133:1). Ini adalah kebersamaan ideal yang diharapkan.


Yakobus meneruskan pemikirannya dalam Suratnya tentang nilai-nilai etis yang diperlukan dalam hidup bersama. Yakobus melihat bahwa ada hal-hal yang tidak dapat dihindari dalam kebersamaan yakni sengketa dan pertengkaran yang berasal dari hawa nafsu di dalam diri setiap pribadi. Orang boleh berdoa tetapi bisa terjadi orang itu salah berdoa karena yang mereka minta kepada Tuhan adalah hal-hal yang akan dipakai untuk memuaskan hawa nafsu mereka. Orang seperti ini tidak setia kepada Tuhan. Yakobus lalu mengajak setiap orang untuk bermetanoia. Perubahan kiblat hidup yang radikal kepada Tuhan ini ditandai dengan sikap taat kepada Allah, mendekat kepadaNya, menyesali perbuatan-perbuatan salah dan rendah hati.


Perubahan radikal melalui metanoia kristiani ini bukanlah hal yang mudah. Perlu pengurbanan diri yang tidak seperti membalik telapak tangan kita. Untuk membuat manusia bertobat dan percaya kepada Injil sehingga memperoleh keselamatan maka Yesus harus mengurbankan diriNya. Ia harus menderita, sengsara, wafat dan bangkit tiga hari sesudahnya. Untuk mewujudkannya di dalam hidup setiap pribadi maka Tuhan menghendaki sikap saling melayani dan rendah hati seperti seorang anak kecil. Dengan saling melayani dan menerima antar sesama manusia identik dengan menerima Tuhan sendiri.


Indahnya kebersamaan dalam semangat kerendahan hati dan saling melayani. Inilah komunitas atau keluarga yang selalu dicari dan mau dihuni oleh setiap orang karena menjadi model komunitas atau keluarga abadi di Surga. Masalahnya adalah apakah orang mau berubah untuk mewujudkan komunitas atau keluarga yang rendah hati dan saling melayani sehingga semua orang merasa sebagai saudara? Bagaimana dengan anda? Serahkanlah bebanmu kepada Tuhan, Ia akan menopangmu!


PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply