Renungan 15 Maret 2012

Kamis Pekan III Prapaskah
Yer 7:23-28
Mzm 95:1-2.6-9 
Luk 11:14-23

Mendengar berarti mentaati


Seorang guru berkata kepada para siswa di sekolah: “Kalau kalian mau menjadi murid yang hebat maka silahkan mendengar para gurumu di sekolah dan lakukanlah segala sesuatu yang baik dan benar yang diperintahkan kepadamu.” Setelah setahun guru itu tampil lagi dan berkata: “Setelah setahun saya berbicara di sini ternyata mereka yang mendengar dan melakukan segala sesuatu yang baik dan benar yang diperintahkan para guru hanya sedikit orang. Fakta menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang tidak berhasil dalam kegiatan akademis, beberapa di antaranya drop out atau dikeluarkan dari sekolah karena bermasalah. “

Mendengar berarti mentaati itu indah. Ada pengaruhnya dalam hidup manusia untuk mengubah perilakunya. Bacaan-bacaan hari ini mengarahkan kita untuk memahami kuasa mendengar dan mentaati Tuhan supaya kita memiliki hidup sejati.

Dari bacaan pertama Yeremia menghadirkan tiga tokoh utama. Pertama, Tuhan Allah yang berbicara dan Umat Israel mendengar. Allah membaharui janjiNya: “Dengarkanlah suaraKu, maka Aku akan menjadi AllahMu dan kamu akan menjadi umatKu dan ikutilah jalan yang telah Kuperintahkan kepadamu, supaya kamu bahagia!”Allah menghendaki kesetiaan dan kebahagiaan umatNya. Ia juga menghendaki agar mereka mendengar dan mentaatiNya. Kedua, Umat Israel. Mereka tidak mau mendengar suara Tuhan. Mereka menutup dirinya sendiri terhadap Tuhan dengan menunjukkan punggungnya dan bukan mukanya. Ketiga, Yeremia. Ia berada di antara Tuhan dan manusia. Dia adalah utusan Tuhan dan bertindak sebagai penghubung antara Tuhan dan manusia atau sebaliknya. Sebagai seorang nabi, ia menderita di tengah saudara-saudaranya karena mereka berkeras hati dan tidak mau mendengar suara Tuhan.

Di dalam bacaan Injil, Lukas juga menghadirkan tiga tokoh utama. Pertama, Yesus. Dia memiliki perhatian kepada orang sakit, menerima tantangan dari orang-orang yang tidak percaya, tetapi Ia tetap mengajar mereka dengan kuasa dan perbuatan baik. Kedua, Orang yang kerasukan. Roh jahat telah membuatnya menjadi bisu namun kuasa Tuhan melampaui segalanya. Ia disembuhkan oleh Yesus. Ketiga, para lawan yang tidak percaya. Mereka menolak untuk mendengar Yesus dan tidak menerimaNya. Mereka bahkan mengatakan Yesus menggunakan kuasa Belzebul, si penghulu setan. Mereka memiliki mata tetapi tidak melihat, memiliki telinga tetapi tidak mendengar. Hati mereka terlalu keras.

Dunia kita akan menjadi lebih indah, hidup kita juga akan menjadi lebih bermakna ketika kita mampu mendengar dengan baik. Siapa yang mendengar dengan baik dapat mentaati atau mengikuti dengan baik pula. Keluarga, komunitas dan masyarakat menjadi hancur karena orang tidak mau saling mendengar satu sama lain. Tuhan itu adil. Ia menciptakan dua telinga bagi kita untuk mendengar dengan baik. Marilah kita saling mendengar dan mentaati.

PJSDB 
Leave a Reply

Leave a Reply