Salam Maria

Tuhan sertamu (1)

Permenungan tentang Bunda Maria di hari keenam ini mengambil tema “Tuhan sertamu” dari doa salam Maria yang diucapkan malaikat Gabriel. Kemarin kita hanya merenungkan Tuhan dan bagi Bunda Maria adalah Allah nenek moyangnya yang membebaskan bangsa Israel dari perbudakan Mesir dan Babel. Kalimat Tuhan sertamu juga akrab dengan kita dalam perayaan Ekaristi. Dalam Doa Syukur Agung, ada dialog antara imam dan umat. Imam berkata: “Tuhan sertamu” dan sadar atau tidak sadar umat menjawab: “Dan sertamu juga”. Ketika mendoakan doa salam Maria, kita juga berulang kali mengucapkan “Tuhan sertamu”. 

Apa yang sempat terlintas dalam pikiran kita tentang kalimat “Tuhan sertamu” dalam doa Salam Maria? Tentu kita percaya bahwa Tuhan selalu menyertai Bunda Maria. Menyertai dalam arti “dengan” atau “di dalam” diri Maria! Penyertaan Tuhan adalah tanda belas kasih tiada batasnya bagi Maria. Itu sebabnya Tuhan Allah memilihnya menjadi ibu Yesus sang Putera. Tuhan juga merupakan pembebas karena setiap kali membebaskan manusia, selalu ada sukacita yang besar. Mengapa ada sukacita besar? Karena Tuhan Allah adalah sumber sukacita itu sendiri.

Bunda Maria sudah disapa “kecharitomene”, artinya penuh rahmat. Di dalam diri Maria semua kebajikan Kristiani terpancar. Ia merasa sebagai Puteri Bapa surgawi tetapi dengan menerima kabar sukacita dari Malaikat Gabriel, Maria berubah dari Puteri Allah Bapa menjadi Bunda sang Putera. Banyak umat katolik sering mendoakan sapaan ini: “Salam puteri Allah Bapa” sebelum berdoa Rosario.

Kalau kita renungkan penyertaan Tuhan maka Kitab Suci Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru menghadirkan Allah yang selalu menyertai umatNya. Manusia boleh jatuh berkali-kali dalam dosa, manusia boleh melawan Tuhan tetapi Tuhan selalu sabar dan menyertai umatNya. Para nabi diutusNya untuk bernubuat dan nubuat-nubuat itu bertujuan untuk mengubah manusia menjadi lebih baik dan layak di hadirat Tuhan. Tuhan adalah Imanuel artinya Allah beserta kita. 

Konsep penyertaan Tuhan sebagai Imanuel menjadi sempurna dalam diri Yesus yang lahir dari Bunda Maria. Kehadiran Yesus dalam Perjanjian Baru merupakan tanda penyertaan Tuhan bagi manusia. Penginjil Matius bersaksi: “Sesungguhnya anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki  dan mereka akan menamai Dia Imanuel yang berarti Allah menyertai kita” (Mat 1:23). Yesus sendiri berjanji, “Ketahuilah, Aku akan menyertai kamu hingga akhir zaman” ( Mat 28:20).

Tuhan menyertai Bunda Maria, Dia juga menyertai kita semua hingga akhir zaman. Kita percaya bahwa Tuhan selalu menyertai kita, mengapa harus takut, ragu dan cemas

Refleksi: Apakah anda menyadari penyertaan Tuhan dalam hidupmu?

PJSDB
Leave a Reply

Leave a Reply