Renungan 26 Juli 2013

St. Yoakim dan St. Anna

Sir 44:1.10-25

Mzm 132:11.13-14.17-18

Mat 13:16-17

 

Memuji orang-orang yang termashyur

Pada hari ini seluruh Gereja Katolik memperingati St. Yoakim dan St. Ana, orang tua dari Bunda Maria. Keduanya dikenal sebagai keturunan raja Daud. Mereka adalah orang yang setia melakukan kewajiban agama, dan setia mengasihi dan mengabdi Allah. Oleh karena itu mereka layak di hadirat Allah dan ikut serta dalam karya keselamatan manusia. Berdasarkan kisah-kisah dalam buku-buku pada abad kedua, diceritakan bahwa Yoakim dan Ana menanti kelahiran seorang anak. Mereka cukup lama menunggu dan mungkin saja St. Ana juga bertanya kapan Tuhan dapat menganugerahkan anak kepadanya. Masa penantian itu diisi dengan doa tanpa henti kepada Yahwe. Mereka juga menyempatkan diri untuk berziarah ke Yerusalem untuk berdoa di dalam Bait Allah. Ia berjanji bahwa kalau saja Tuhan mendengar doa-doanya maka ia akan mempersembahkan anak itu kepada Tuhan. Konon Tuhan mengunjungi Ana dan menyampaikan kabar sukacita bahwa ia akan melahirkan seorang anak perempuan yang dapat membawa sukacita besar bagi dunia. Nama Yoakim berarti persiapan bagi Tuhan, sedangkan Ana berarti rahmat atau karunia.

Bacaan-bacaan dari Kitab Suci pada hari ini mengingatkan kita pada figur orang tua. Di dalam bacaan pertama penulis Putra Sirakh mengajak kita untuk mengingat-ingat nama orang-orang yang berjasa di dalam kehidupan kita. Ia menulis: “Kami hendak memuji orang-orang termashyur, para leluhur kita menurut urutannya.” Mengapa nama mereka patut dipuji? Karena mereka adalah orang-orang baik. Dikatakan bahwa mereka adalah orang-orang kesayangan, kebajikannya tidak akan terlupa, dan diwariskan turun temurun. Keturunan mereka juga lestari untuk selamanya. Ketika meninggal dunia, mereka juga akan dikuburka dengan wajar. Hanya ada satu yang tertinggal yaitu nama. Orangnya boleh meninggal dunia, tetapi namanya akan tetap hidup selamanaya. Nama mereka dikenal karena kebaikan dan kemasyhuran. Nama mereka juga akan hidup terus.

Ketika merayakan ekaristi saya pernah bertanya kepada seorang anak: “Apa yang engkau pikirkan tentang orang tuamu?” Ia memulai litani yang panjang tentang kebaikan dan kelemahan kedua orang tuanya. Namun demikian situasi berubah. Apa yang ia ingin terus merasakannya? Ia menjawab, “Aku butuh kehadiran dan kasih sayang orang tuaku. Jawaban sederhana ini sungguhlah mendalam. Anak-anak dari masa kecilnya butuh kasih  sayang dan kebaikan hati orang tua. Bunda Maria pasti mendapatkan semua ini dari Yoakim dan Ana sebagai rahmat istimewa dari Allah Bapa. Kekudusan dan kebaikan mereka dapat membantu kita untuk dapat berjalan menuju kekudusan.

Penginjil Matius melaporkan sebuah wejangan singkat dari Tuhan Yesus. Ia mengatakan bahwa banyak nabi dan orang benar pernah berpikir, berandai untuk melihat Yesus Putera Allah tetapi ternyata mereka tidak dapat melihatNya. Hanya para murid yang dipilih oleh Tuhan untuk melihat dan mendengar semua perkataanNya. Oleh karena itu Ia berkata: “Berbahagialah matamu karena telah melihat. Berbahagialah telingamu karena telah mendengar.” Perkataan Yesus kepada para muridNya juga tetap aktual di dalam Gereja. Tuhan tetap menyertai GerejaNya dengan SabdaNya di Kitab Suci, dengan Ekaristi yang dirayakan bersama, di mana kita merasakan kehadiran nyata Yesus di dalam sakramen mahakudus. Apakah kita pernah bersyukur karena melihat dan merasakan kehadiran nyata Yesus di dalam sakramen mahakudus?

 

Sambil kita mengingat dan menghormati orang tua Bunda Maria yakni St. Yoakim dan St. Ana, marilah kita mendoakan orang tua, bapa dan mama, semoga mereka selalu dilindungi dan diberkati oleh Tuhan. Kiranya mereka selalu menyadari panggilan untuk membahagiakan keluarga dan menjadi pendidik pertama bagi anak-anak. Harapan dari anak-anak pada zaman ini adalah selalu merasakan kehadiran dan pendampingan dari orang tua mereka.

Doa: Tuhan, kami bersyukur atas orang tua yang Engkau anugerahi kepada kami. Bantulah kami untuk mencintai dan mengabdi sebagai anak-anak mereka. Berkatilah kami semua. Amen

PJSDB

 

Leave a Reply

Leave a Reply