Homili, 29 November 2013

Hari Jumat, Pekan Biasa XXXIV

Dan 7:2-14

Mzm (Dan) 3:75-81

Luk 21:29-33

 

SabdaKu Takkan Berlalu!

 

P. John SDBPada kesempatan mereyakan 1000 hari meninggalnya seorang bapa, saya mencoba bertanya kepada salah seorang anaknya tentang apa yang masih ia ingat dari ayahnya. Ia mengatakan bahwa banyak hal yang tetap dia ingat dari hidup dan karyanya sebagai seorang ayah. Meskipun ia sudah meninggal dunia tiga tahun tetapi kata-katanya tetap dikenang. Ia selalu menasihati anak-anaknya supaya mereka bertumbuh menjadi anak Tuhan yang terbaik. Para orang tua memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mendidik anak-anak dengan nasihat dan petunjuk-petunjuk yang baik. Orang tua boleh meninggal dunia tetapi perkataan mereka tidak akan hilang atau lenyap begitu saja.

Tuhan Yesus melalui Injil Lukas melanjutkan diskursusNya tentang kedatangann Kerajaan Allah. Setelah ia menjelaskan tanda-tanda yang menakutkan yakni fenomena alam dan penderitaan pribadi manusia, pada hari ini Yesus mengambil contoh praktis yang mungkin lebih membantu mereka untuk mengerti semua perkataanNya. Ia berkata: “Perhatikanlah pohon ara atau pohon apa saja. Apabila kalian melihat pohon-pohon itu bertunas maka kalian pasti tahu bahwa musim panas sudah dekat.” Orang-orang Palestina menyukai pekerjaan bercocok tanam dan beternak. Daerahnya itu layak ditumbuhi gandum, zaitun, kurma, anggur, ara dan lain sebagainya. Ketika terjadi perubahan musim, orang-orang mengetahuinya dan mengatakan dengan tepat musim panas, musim dingin, musim gugur dan musim semi.

Yesus mengambil contoh ini untuk membantu mereka mengerti tentang tanda-tanda zaman dalam hubungannya dengan kedatangan kerajaan Allah. Jadi semua fenomena alam yang terjadi, penderitaan manusia yang bertubi-tubi baru menjadi tanda bahwa kerajaan Allah itu sudah dekat. Tetapi Kerajaan Allah itu sendiri tidak identik dengan situasi chaos. Kerajaan Allah yang hadir di dalam diri Yesus dan Yesus sendiri menghadirkannya di dunia itu membawa kehidupan baru. dari contoh pohon ara di atas kita bisa mengerti bagaimana pohon itu dapat bertumbuh. Mula-mula dia mengeluarkan tunas,daun, bunga dan buah yang banyak. Demikian juga hidup kita sebagai pengikut Kristus. Kita juga diharapkan untuk menerima Kerajaan Allah, menumbuhkannya,mengembangkannya dan menghasilkan buah-buah kerajaan yang melimpah rua.

Sama seperti semua orang akan meninggal dunia demikian juga langit dan bumi akan berlalu. Orang meninggal dunia meninggalkan perilaku hidup yang baik dan dikenang, perkataan yang bijaksana yang dapat membuat orang bertumbuh dan menghasilkan buah. Demikian Firman Tuhan juga sifatnya kekal. Yesus bersabda: “Langit dan bumi akan berlalu tetapi sabdaKu takkan berlalu”. Tuhan itu kekal dan Ia juga akan memberi kekekalanNya kepada setiap orang yang percaya kepadaNya. Sabda Tuhan kekal selamanya, pelita bagi langkah kaki kita bersama Tuhan.

Daniel di dalam bacaan pertama memiliki penglihatan tentang kedatangan Anak Manusia dalam kekuasaan dan kemuliaanNya. Anak Manusia dalam penglihatan Daniel akan menerima kekuasaan, kemuliaan dan Kerajaan yang tidak dapat binasa. Anak manusia adalah Yesus sendiri sebagai Sabda yang menjelma menjadi manusia. Maka Kerajaan Allah yang diwartakan dan sabdaNya itu kekal selama-lamanya. Mari kita selalu memuji dan meluhurkan nama Tuhan selamanya karena Ia baik dan memberikan kekekalan kepada kita semua.

Doa: Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau memberikan hidup kekal kepada kami. Semoga SabdaMu tidak akan berlalu di dalam hidup kami setiap hari. Amen

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply