Homili 26 Mei 2014

Hari Senin, Pekan Paskah VI
Kis 16: 11-15
Mzm 149: 1-2.3-4. 5-6a.9b
Yoh 15:26-16:4a

Bersaksilah Dengan Benar!

Fr. JohnSaya pernah melihat beberapa orang diambil sumpahnya untuk memberi kesaksian dengan benar, jujur dan adil. Sumpah itu diucapkan demi nama Tuhan. Masalahnya adalah ketika memberi kesaksian di depan pengadilan, situasi pribadi dan lingkungan tetap berpengaruh. Ketika orang sudah bersumpah untuk memberi kesaksian tetapi ada intimidasi tertentu sehingga menimbulkan ketakutan maka kesaksian yang diberikan juga tidak benar, jujur dan adil. Ketika seorang merasa diri merdeka maka ia akan berani memberi kesaksian dengan benar, sekalipun ada penindasan. Itulah sebabnya di dalam masyarakat kita, banyak nada pesimis dimiliki oleh banyak orang karena mafia peradilan. Ada yang mengatakan pengadilan yang pro penguasa dan lalai pro rakyat kecil. Itulah realitas di dalam masyarakat kita.

Pada hari ini kita mendengar kelanjutan amanat perpisahan Yesus. Yesus sudah menjanjikan Roh Kebenaran atau Parakletos. Pekerjaan dari Roh adalah menyertai para rasul, dalam hal ini Gereja hingga akhir zaman. Roh Kudus juga mengajar dan mengingatkan segala sesuatu yang sudah diajarkan oleh Yesus. Dalam bacaan Injil hari ini Yesus bersabda: “Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku.” (Yoh 15: 26-27). Nah Roh Kebenaran bersaksi tentang diri Yesus sebagai Putera yang menebus kita maka konsekuensinya adalah kita juga harus bersaksi karena sudah bersatu dengan Kristus dalam sakramen Pembaptisan. Mengikuti St. Paulus Tubuh kita adalah tempat tinggal Roh Kudus (1Kor 6:19).

Kemampuan untuk memberi kesaksian tentang Kristus juga akan diuji dengan iman yang kuat dan daya tahan untuk segala penderitaan dan kesusahan dalam bersaksi. Yesus tahu bahwa untuk memberi kesaksian iman yang benar, jujur dan adil bukanlah hal yang mudah. Penderitaan dan penganiayaan akan datang bertubi-tubi. Yesus berkata: “Kamu akan dikucilkan, bahkan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah.” (Yoh 16:2). Yesus sendiri akan mengalami bahwa diriNya dikucilkan dan dibunuh oleh orang-orang yang tidak mengenal Allah. Ia mengatakannya terlebih dahulu supaya para muridnya jangan kecewa, meskipun nantinya para muridNya juga diliputi kekecewaan. Sebagai murid Kristus, kita harus bertahan dalam penderitaan ketika memberi kesaksian iman.

Kita mengingat kembali saat Yesus memberi Kotbah dibukit. Ia berkata: “Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu.” (Mat 5:10-12). Ketika kita bertahan dalam penderitaan maka upah untuk masuk dan bersatu dengan Bapa di Surga besar. Para martir menunjukkan teladan dengan memberi kesaksian tentang penderitaan Kristus. Ada banyak yang menumpahkan darahnya karena bertahan dalam iman kepada Kristus.

St. Paulus melakukan perjalanan misionernya yang kedua untuk memberi kesaksian bahwa Kristus adalah Tuhan. Roh Kudus memanggil Paulus untuk pergi ke Makedonia. Bersama rekan-rekan seperjalanannya, Paulus menuju ke Makedonia melewati beberapa tempat ini: Troas Samotrake, Neapolis, dan Filipi, Filipi adalah kota pertama di bagian Makedonia ini, suatu kota perantauan orang Roma dan mereka tinggal beberapa hari untuk memberi kesaksian melalui pewartaan.

Pada waktu itu Paulus dan rekan-rekannya menyusuri tepi sungai di mana terdapat tempat sembayang orang Yahudi. Paulus berbicara untuk para wanita dan yang turut mendengar adalah Lidia. Tuhan membuka pikirannya sehingga bersama seluruh keluarganya percaya kepada Kristus. Ia meminta Paulus dna rekan-rekannya untuk tinggal di rumahnya. Kesaksian yang benar, jujur dan adil akan membawa pengaruh yang besar di dalam hidup pribadi dan sesama.

Pada hari ini seluruh Gereja katolik juga merayakan Pesta St. Filipus Neri. Orang kudus ini terkenal sebagai pribadi yang humoris dan membawa banyak orang menjadi akrab dan bersahabat dengan Tuhan. Beliau tetap riang-gembira, jujur, ramah kepada setiap orang. Ia memberi semangat dan harapan kepada orang-orang di sekelilingnya dengan kepercayaan, cinta kasih dan kegembiraannya, sehingga banyak orang terhibur karenanya. Setiap hari di tempat pengakuannya dikerumuni oleh orang banyak, bahkan kardinal-kardinal pun datang meminta nasehat dan bimbingan. Ini adalah satu bentuk kesaksian hidup kristiani yang perlu kita lakukan. Sesudah dirimu diselamatkan, jadiah saksi Kristus.

Saya ingat Paul Claudel, seorang penyair Prancis (1868-1955) pernah berkata: “Bicaralah tentang Kristus hanya jika anda diminta. Tetapi hiduplah sedemikian rupa sehingga orang bertanta tentang Kristus!” Novelis Prancis Francois berkata: “Memang dalam masyarakat kita, orang tidak mengkritik Yesus Kristus. Mereka yang dikritik adalah para pengikut Kristus karena mereka tidak menyerupai Kristus.

Doa: Tuhan mampukan kami untuk menjadi saksi-saksiMu yang benar, jujur dan adil. Amen.

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply