Jangan berhenti berbuat baik!
Pagi ini seorang sahabat menulis status BB-nya: “Jangan berhenti berbuat baik sampai waktu menghentikanmu.” Saya tersenyum seusai membacanya dan mengingat apa yang Tuhan Yesus katakan dalam Injil: “Hendaknya terangmu bercahaya di depan orang supaya mereka melihat perbuatanMu yang baik dan memuliakan bapaMu yang di Surga.” (Mat 5:16). Berbuat baik itu selamanya karena Tuhan sendiri lebih dahulu berbuat baik kepada kita.
Penginjil Markus mengisahkan sebuah mukjizat yang dilakukan Yesu pada hari Sabat. Ketika itu ada seorang yang mati sebelah tangannya. Yesus memanggil orang itu dan berdiri di tengah-tengah mereka. Ia bertanya: “Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membunuh orang?” Yesus lalu menyembuhkan tangan orang itu. Bagiamana reaksi orang Farisi terhadap Yesus dan karyaNya? Mereka hanya mengamat-amati, kalau-kalau Yesus menyembuhkan orang itu pada hari Sabat dan mempersalahkanNya.
Banyak di antara kita yang coba mengkerdilkan Yesus dan membiakan farisi di dalam hidupnya. Orang lebih memilih bersikap legalis dari pada terbuka untuk mengasihi seperti Yesus. Mungkin juga ada di antara kita yang lebih suka mengamat-amati dan menncari kesalahan dari sesama yang berbuat baik. Mengapa anda tidak berbuat baik tetapi mencari kesalahan orang yang berbuat baik? Sikap kristiani ditunjukan dengan jelas oleh Yesus dengan menjunjung tinggi kasih dan keadilan. Sudakah anda berbuat baik pada hari ini? Apakah hari ini anda sempat mengamat-amati sesamamu dan berpikir kalau-kalau dalam pikiranmu? Jangan berhenti berbuat baik!
PJSDB