Air telah naik melampaui gunung-gunung...
Salah seorang pembaca www.pejesdb.com hari ini berkomentar bahwa Mazmur Tanggapan hari ini benar-benar terpenuhi. Saya bertanya mengapa terpenuhi? Ia mengatakan bahwa dalam Mazmur 104, dikatakan bahwa Tuhan menyelubungi bumi dengan samudra dan air telah naik melampaui gunung-gunung. Di Jakarta, sejak semalam Tuhan menurunkan hujan dan banjir menutupi semua jalan, airnya naik memenuhi gedung-gedung. Saya hanya tersenyum karena banjir itu soal biasa untuk Jakarta. Saya bersyukur karena di Tigaraksa masih bebas banjir.
Salah satu ayat dari Mazmur Tanggapan hari ini, bunyinya: “Engkau telah mendasarkan bumi di atas tumpuannya, sehingga takkan goyah untuk selama-lamanya. Dengan samudera raya bumi ini Kauselubungi, air telah naik melampaui gunung-gunung.” (Mzm 104: 5-6). Dengan kata lain, Tuhan menetapkan bumi atas dasar-dasarnya sehingga tidak tergoyahkan tetapi ia juga menutupnya dengan lautan laksana pakaian dan air membentang di atas gunung-gunung. Ternyata bukan hanya daerah pegunungan, lembah-lembah juga membualkan mata air yang mengalir antara gunung-gunung (Mzm 104:7).
Apa maksud air samudra yang menyelimuti bumi? Tuhan tidak memberikan air samudera sebagai simbol bencana untuk menghancurkan manusia. Air adalah salah satu simbol Roh Kudus. Maka di sini Tuhan justru memberikan Roh KudusNya untuk menguasai bumi. Kita mengingat dalam Kitab Kejadian dikatakan: “Pada mulanya, Ketika Allah mulai menciptakan langit dan bumi, bumi belum mempunyai bentuk dan kosong; kegelapan mengusai samudera raya dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.” (Kej 1:1). Roh Allah laksana mata air yang mengalir di dalam diri manusia (Yoh 4:14). Airlah yang menguduskan kita pada saat dibaptis. Semoga Roh Kudus menyelimuti kita, melampaui seluruh hidup kita.
PJSDB