Food For Thought: Anggur dan Zaitun dalam keluarga

Anggur dan Zaitun dalam Keluarga

P. John SDBPermenungan pada hari ini saya ambil dari Mazmur 128. Pemazmur membayangkan berkat-berkat yang Tuhan dapat berikan kepada setiap keluarga. Ia melihat dua tipe manusia yakni ada manusia yang cemas dan tidak sabar dalam menantikan berkat Tuhan dan orang beriman yang selalu menyadari bahwa Tuhan pasti akan menurunkan berkatNya kepada setiap keluarga.

Pemazmur berkata kepada para suami: “Isterimu akan menjadi seperti pohon anggur yang subur di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun sekeliling mejamu!” (Mzm 128:3).

Dalam Kitab Suci, pohon anggur itu melambangkan kasih yang kekal, berkat, kemewahan atau kehidupan baik yang sifatnya sementara dan janji Allah bagi manusia. Nah, karena itulah relasi kasih antara Allah dan manusia bisa dilambangkan dengan pohon anggur. Demikian juga relasi suami dan istri itu adalah lambang relasi kasih Allah dan manusia atau relasi kasih Kristus dan Gereja yang kelihatan di dunia ini. Istri menjadi pohon kasih dan rahmat dalam keluarga. Istri haruslah menghasilkan anggur yang manis bukan anggur yang masam. Hai para istri, apa yang anda hasilkan? Anggur manis atau masam?

Anak-anak menjadi seperti tunas pohon zaitun sekeliling meja. Zaitun atau olive tree (olea europaea) merupakan salah satu lambang Alkitab bagi bangsa Israel (Rom 11:17). Buahnya bisa dimakan dan minyaknya juga dipakai sebagai minyak dalam tabernakel untuk cahaya dan urapan para imam Allah (Kel 30:24; Im 24:2). Zaitun juga menjadi lambang perdamaian. Anak-anak itu sangat berharga di dalam keluarga maka janganlah disepelehkan oleh orang tua. Mereka menjadi pendamai dan pemersatu suami dan istri. Ketika ada badai dalam keluarga maka yang dipikirkan adalah nasib anak-anak.

Nah, pikirkanlah anggur dan zaitun untuk menyehatkan keluarga anda!

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply