Food For Thought: “Namanya Susanna”

Namanya Susanna!

P. John SDBPada tahun 1984 muncul sebuah lagu berjudul Susanna yang dipopulerkan oleh kelompok asal Belanda The Art Companny. Ada lirik lagu bunyinya: “Susanna, Susanna, Susanna I’m crazy loving you.” Lagu ini kiranya masih digemari oleh generasi ortu masa kini.

Nama Susanna muncul dalam bacaan liturgi hari ini. Untuk diketahui bahwa nama Susanna berasal dari bahasa Yunani Σουσαννα (Sousanna), nama Yahudinya שׁוֹשַׁנָּה (Shoshannah). Nama ini berasal dari kata Yahudi שׁוֹשָׁן (shoshan) berarti “lily” (dalam bahasa Yahudi modern sering diartikan dengan bunga “mawar”). Mungkin saja berhubungan dengan sebuah kata dalam bahasa Mesir kuno sšn yang berarti “teratai”.

Susanna digambarkan sebagai seorang wanita yang cantik dan takut akan Allah (Dan 13:2). Orang tuanya adalah orang saleh yang mendidik dia hidup menurut hukum Musa (Dan 13:3). Ia menikah dan bahagia bersama suaminya Yoyakim, seorang kaya raya dan amat dihormati oleh kaum Yahudi di Babilonia (Dan 13:4). Ia dikaruniai anak-anak dalam perkawinannya (Dan 13:30). Susanna adalah wanita yang sangat kudus, cantik, disayangi, istri yang setia dan dihormati.

Pada suatu ketika ada dua orang tua-tua diangkat menjadi hakim. Mereka sering mengunjungi rumah Yoyakim. Pada suatu hari mereka melihat Susanna berjalan di taman. Kedua hakim tua ini bernafsu kepada Susanna tetapi tidak saling terbuka satu sama lain. Dari nafsu birahi itu, mereka memberi kesaksian palsu sehingga Susanna nyaris dihukum mati. Susanna tetap memelihara kemurnian hidupnya dan tidak mau berbuat dosa di hadapan Tuhan (Dan 13:23). Untunglah Tuhan itu mahabaik. Ia membangkitkan Roh yang kudus dalam diri Daniel untuk meyelamatkan Susanna.

Dalam masyarakat kita masih terdapat banyak Susanna. Mereka sering menjadi korban ketidakadilan sosial, martabat mereka dilecehkan baik oleh kaum pria maupun sesama kaum wanita. Kita butuh Roh Kudus untuk menguatkan dan mengubah cara pandang kita terhadap kaum wanita. St Paulus menulis kepada Timotius: “Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu. Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.” (2Tim 1:6-7). Apakah anda memiliki Roh ketakutan atau Roh Kudus? Selidikilah batinmu.

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply