Homili 25 April 2015

Pesta St. Markus
1Ptr. 5:5b-14
Mzm. 89:2-3,6-7,16-17
Mrk. 16:15-20

Beritakanlah Injil!

Fr. JohnPada hari ini seluruh Gereja Katolik merayakan Pesta St. Markus, Penulis Injil. Ia berasal dari Yerusalem. Ia disebut juga Yohanes Markus, keponakan Barnabas. Petrus membaptisnya. Ia menemani Paulus dan Barnabas dalam perjalanan-perjalanan misioner misalnya: perjalanan pertama ke Antiokia (Kis 12:25), ke Siprus (Kis 13:4-5). Markus kembali ke Yerusalem karena ada alasan-alasan tertentu (Kis 13:13). Ketika hendak melakukan perjalanan misionaris kedua, Barnabas menghendaki agar Markus boleh ikut, namun Paulus menolak permintaan ini sehingga terjadilah perpecahan antara Paulus dan Barnabas. Paulus pergi ke Asia kecil ditemani oleh Silas sedangkan Barnabas bersama Markus pergi ke Siprus (Kis 15:36-41). Paulus pernah memohon kepada Timotius agar Markus mengunjunginya di penjara (2Tim 4:11).

Petrus, dalam Suratnya yang pertama mengirimkan salam dari Roma, dari “anakku, Markus” (1Ptr 5:13). Tulisan St. Petrus menunjukkan kedekatan bathinnya dengan Markus. Tradisi Gereja mengatakan bahwa Markus pernah menjadi pembantu Petrus khususnya bahwa ia menjadi juru bicara Petrus. Ia dengan teliti mencatat segala sesuatu yang diingatnya tentang ucapan-ucapan Petrus kepada orang banyak. St. Hironimus bersaksi bahwa setelah St. Petrus dan Paulus dibunuh oleh Kaisar Nero, Markus berangkat ke Mesir dan disana ia menjadi “bapa para pertapa di gurun pasir Mesir”. Di kemudian hari ia menjadi Uskup Aleksandria dan wafat sebagai martir. Jenazahnya dibawa ke Venesia. Relikiunya masih disimpan di Basilika Santo Markus, Venesia. Singa adalah lambangnya sebagai Penginjil.

Sambil mengenang kisah hidup St. Markus, bacaan-bacaan Kitab Suci pada hari ini sangatlah mengesankan. St. Petrus dalam bacaan pertama menekankan satu aspek kehidupan manusia yaitu kerendahan hati di hadapan Tuhan. Petrus berkata: “Rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: ‘Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati’. Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.” (1Ptr 5:5b-6). Kerendahan hati adalah satu kebajikan dari Tuhan yang tidak hanya dibicarakan tetapi dihayati. Sama seperti humus tanah yang tidak kelihatan tetapi memberi kesuburan terhadap tanaman, demikian pula hidup kristiani menjadi berkenan di hadapan Tuhan dan sesama karena keutamaan kerendahan hati. St. Markus rendah hati untuk melayani Petrus di dalam Penjara. Tuhan Yesus yang kita imani itu lemah lembut dan rendah hati.

Orang yang rendah hati akan mempercayakan dirinya kepada Tuhan. Seluruh totalitas hidupnya akan diserahkan kepada Tuhan. Ia siap untuk taat dan tunduk kepada Tuhan. Tentang hal ini Petrus menulis: “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.” (1Ptr 5:7). Banyak kali kekuatiran hidup menguasai kita tetapi kita lupa Tuhan. Seharusnya Tuhanlah yang menguasai hidup kita tetapi ternyata kekuatiranlah yang menguasainya. Ini berarti kita butuh iman. Mari kita berdoa sambil memohon supaya Tuhan melepaskan kita dari segala kekuatiran hidup. Apa yang harus kita lakukan supaya jangan kuatir? Petrus menyarankan supaya kita selalu berjaga-jaga karena iblis itu seperti singa ganas yang mencari mangsa. Nah, kita membutuhukan iman yang Tuhan anugerahkan supaya bisa menghancurkan iblis.

St.Petrus juga memberi peneguhan kepada kita semua dengan berkata: “Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya. Ialah yang empunya kuasa sampai selama-lamanya! Amin.” (1Ptr 5:10-11). Apakah kita pernah merasakan kuasa Allah yang luar biasa seperti ini? Banyak kali kita lalai untuk menyadari kuasa Tuhan. Bersungut-sungut jauh melebihi rasa syukur kita kepada-Nya.

Orang yang tahu bersyukur karena selalu merasakan kasih dan kebaikan Tuhan kepadanya akan siap untuk melakukan kehendak Allah. Penginjil Markus melukiskan hidup para murid yang siap untuk memberi dirinya kepada Tuhan untuk mewartakan Injil sesuai pesan Yesus yang bangkit mulia. Tuhan Yesus berkata: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.” (Mrk 16:15-18).

Perkataan Yesus yang bangkit mulia ini dialamatkan kepada and dan saya yang sudah dibaptis. Yesus mengatakan hal-hal yang penting untuk kita lakukan dalam hidup. Pertama, evangelisasi adalah tugas semua orang yang dibaptis. Evangelisasi menjadi partisipasi nyata sebagai orang yang dibaptis di dalam diri Tuhan Yesus bagi semua makhluk. Khabar Baik haruslah menjadi bagian dari kehidupan segala makhluk. Kedua, kuasa Tuhan akan menguasai setiap penginjil supaya mampu melakukan pekerjaan-pekerjaan Tuhan bersama para rasul yakni: mengusir setan dalam nama Tuhan, berbicara bahasa-bahasa yang baru, memegang ular, tidak akan mendapat celaka. Ketiga, kuasa untuk memberkati dengan meletakkan tangan dan menyembuhkan.

Mungkin saja kita juga lalai dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan Tuhan di dalam Gereja. Kita lupa bahwa yang memberi perintah kepada kita adalah Tuhan sendiri supaya menjadi utusan-Nya bagi semua makhluk. Sama seperti kesebelas rasul yang mendengar pesan-pesan-Nya sebelum naik ke surga, mari kita hidup sebagai utusan Tuhan yang baik bagi sesama. Mari kita melakukan tugas perutusann Tuhan di dalam hidup setiap hari. St. Markus, doakanlah kami untuk menjadi pewarta Injil Tuhan Yesus Kristus kepada segala Makhluk.

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply