Food For Thought 15 Mei 2015: Mempercayakan

Mempercayakan!

cuore immacolatoPada hari ini keluarga besar Salesian Don Bosco memulai novena untuk merayakan Peringatan Bunda Maria Penolong Umat Kristiani tanggal 24 Mei. Devosi kepada Bunda Maria Penolong Umat Kristiani di dalam Gereja lebih dipopulerkan oleh St. Yohanes Bosco dan boleh dikatakan sebagai warisan rohani yang sangat bernilai hingga saat ini. Seruan sederhana setelah berdoa secara pribadi dan bersama-sama: “Bunda Maria penolong umat Kristiani, doakanlah kami” menjadi sangat populer di kalangan para Salesian. Menurut Don Bosco, semua mujizat dari Tuhan selalu melalui perantaraan Bunda Maria.

Permenungan kita pada hari ini berjudul “mempercayakan”. Mungkin banyak di antara kita bingung dengan kata ini. Mari kita mengatasi “kebingungan” ini dengan membaca kutipan Injil ini: “Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: “Ibu, inilah, anakmu!” Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: “Inilah ibumu!” Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.” (Yoh 19:25-27).

Dari perikop ini kita belajar bahwa Tuhan Yesus itu luar biasa. Meskipun sedang kesakitan di atas kayu salib tetapi Ia belum melupakan ibu-Nya dan Yohanes sebagai murid yang dikasihi-Nya. Ia menyerahkan Yohanes yang mewakili Gereja dalam perlindungan dan tangan kasih Bunda Maria dan ke dalam tangan Yohanes Bunda Maria sebagai ibunya. Ini adalah tindakan Yesus untuk “mempercayakan” ibu-Nya kepada Gereja dan Gereja kepada Ibu-Nya. Sejak saat itu saling menerima pun terjadi di pihak Yohanes dan Bunda Maria. Tindakan ini masih tetap ada dan dirasakan oleh Gereja hingga saat ini. Gereja Katolik dan Ortodox memiliki devosi yang besar kepada Bunda Maria dan tetap yakin bahwa Gereja berada di dalam doa dan perlindungan Bunda Maria.

Tuhan Yesus memang luar biasa. Di saat menderita sekali pun, Ia tetap mengingat masa depan ibu dan komunitas-Nya. Bunda Maria mendapat kepercayaan dari Yesus Putranya untuk memperhatikan, memelihara, menolong, menyokong dan melindungi seluruh Gereja. Gereja bertugas untuk memelihara dan menghormati Bunda Maria sebagai Bunda Gereja. Itulah sebabnya rasa hormat atau kehidupan devosional kepada Bunda Maria tidak akan habis-habis.

Mari kita memandang diri kita sendiri. Apakah ketika kita sedang bergumul, masih ada kesempatan untuk memikirkan kebaikan sesama atau kita hanya mengingat diri kita sendiri? Mungkinn saja kita hanya mengingat diri sendiri dan melupakan orang lain. Tuhan Yesus tidaklah demikian. Di saat-saat terakhir hidup-Nya, Ia masih mengingat dan mencintai Ibu dan Gereja-Nya. Kita belajar dari Yesus untuk bersifat sosial dan mematikan sifat egois di dalam hati kita.

Lalu apa yang bisa kita belajar dari Bunda Maria? Setiap kali kita mendoakan doa Salam Maria, kita mempercayakan diri kita kepada-Nya. Kita memiliki keyakinan bahwa melalui Bunda Maria, kita bisa bersatu dengan Yesus Putranya. Bunda Maria selalu ada bersama kita. Percayakanlah dirimu kepada Bunda Maria, terimalah rahmat yang berlimpah dari Tuhan melaluinya.

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply