Food For Thought: Kehendak Allah

Menjadi Rasul adalah Kehendak Allah!

P. John SDBAda seorang sahabat yang merasa heran dengan dirinya. Ia selalu membagi waktu untuk melayani Tuhan padahal ia orang yang sibuk di tempat kerjanya. Ia mengatakan kepada saya bagaimana membagi waktu kehidupan untuk keluarga, untuk kantor dan untuk Tuhan. Dia melewati semua kegiatannya ini selama sepuluh tahun terakhir. Semakin ia melayani keluarga, kantor dan Tuhan, ia merasa ada kebahagiaan istimewa, ada jugia duka dan derita tersendiri. Ia mengaku selalu berdoa supaya Tuhan memampukannya hari demi hari.

Pengalaman sahabat ini bisa dijalani dengan baik karena merupakan sebuah panggilan. Ia merasakannya sebagai panggilan dari Tuhan. Ia juga melakukannya dengan setia karena merupakan kehendak Tuhan baginya. Saya melihat pengalamannya mirip dengan pengalaman panggilan Santu Paulus. Ia melakukan perjalanan misioner kemana-mana, mengalami penolakan, penganiayaan, dipenjarakan dan dikucilkan tetapi kesetiaan kepada Kristus tetap merupakan pedoman panggilannya. Itu sebanya ia bangga dan berkata: “Dari Paulus, yang oleh kehendak Allah menjadi rasul Kristus Yesus, dan dari Timotius saudara kita, kepada jemaat Allah di Korintus dengan semua orang kudus di seluruh Akhaya.” (2Kor 1:1). Orang Korintus disadarkan bahawa Paulus melakukan semua karya misioner di Korintus karena kehendak Tuhan bukan kehendaknya sendiri.

Dalam setiap perkara yang ditanggungnya, Paulus tetap merasakan kasih Tuhan. Ia mendapat penghiburan dari Tuhan di saat-saat menderita dan ia juga bertugas untuk menghibur sesama yang lain. Paulus berkata: “Jika kami menderita, hal itu menjadi penghiburan dan keselamatan kamu; jika kami dihibur, maka hal itu adalah untuk penghiburan kamu, sehingga kamu beroleh kekuatan untuk dengan sabar menderita kesengsaraan yang sama seperti yang kami derita juga. Dan pengharapan kami akan kamu adalah teguh, karena kami tahu, bahwa sama seperti kamu turut mengambil bagian dalam kesengsaraan kami, kamu juga turut mengambil bagian dalam penghiburan kami.” (2Kor 1:6-7). Kehendak Tuhan bagi kita adalah menghibur dan membahagiakan sesama.

P. John, SDB

Leave a Reply

Leave a Reply