Food For Thought: Mendidik kaum muda

Tugasmu adalah menguatkan bukan melemahkan!

P. John SDBNama Barukh berarti semoga ia diberkati. Dia adalah putra Neria (Yer 36:4), sekretaris pribadi nabi Yeremia. Pada tahun 605 Sebelum Masehi, Yeremia pernah mendiktekan kata-kata kenabian kepadanya. Itulah sebabnya dalam Kitabnya berbahasa Yunani, ia menungkapkan kata-kata bijaksanaan ini: “Janganlah seorangpun bersukaria oleh karena diriku, seorang janda yang telah ditinggalkan banyak anak. Karena dosa anak-anakku aku menjadi kesepian, sebab mereka telah berpaling dari hukum Taurat Allah. Kuatkanlah hatimu, anak-anakku, berserulah kepada Allah; Dia yang mengirim bencana itu akan teringat kepadamu pula.” (Bar 4:26-27).

Kata-kata bijaksana Barukh turut menopang tanggung jawab para orang tua, pendidik kaum muda dan siapa saja yang memiliki hati untuk mencintai kaum muda. Karena dosa anak-anak maka ada rasa kesepian di pihak orang tua. Namun usaha untuk memberi dukungan kepada anak-anak yang sudah jatuh ke dalam dosa dan berbalik kepada Tuhan sangat besar. Barukh berkata: “Kuatkanlah hatimu, anak-anakku, berserulah kepada Allah; Dia yang mengirim bencana itu akan teringat kepadamu pula.” (Bar 4:27). Ini dukungan yang menghidupkan bukan mematikan!

Banyak orang tua merasa malu ketika anaknya jatuh dalam lumpur dosa. Hanya karena kedudukan dan status sosial, anak dikutuk, diusir bahkan tidak diakui lagi sebagai anak. Alangkah indahnya orang tua yang berbesar hati tetap menerima anaknya apa adanya. Ia lemah dan jatuh, bukan karena kesalahanya sendiri. Ada kesalahan orang tua juga, misalnya kurang memberi perhatian dan kasih sayang karena lebih memprioritaskan kerja.

Pada hari ini cobalah kita menata kembali diri kita, menyadari tugas dan tanggung jawab sebagai pendidik nomor satu bagi anak-anak. Berikanlah selalu motivasi dan kekuatan untuk masa depan yang lebih baik.

P. John, SDB

Leave a Reply

Leave a Reply