Food For Thought: Hidup adalah perjuangan

Hidup berarti perjuangan

Pada hari ini saya mendampingi utusan dari ConocoPhillips untuk meninjau pelatihan para siswa kami di Centru Fromasaun Profesional Don Bosco Comoro, Dili. Setelah meninjau bengkel Listrik, AC dan Las, salah seseorang dari rombongan ini berbisik kepada saya: “Romo, hidup memang sebuah perjuangan”. Saya hanya mengangguk sambil tersenyum dan melanjutkan kunjungan di dalam bengkel, tempat para siswa berlatih untuk memiliki keahlian tertentu. Setelah selesai acara kunjungan ini, saya merenung kembali perkataan: “Hidup memang sebuah perjuangan”.

Saya menduga bahwa salah seorang dalam rombongan yang saya belum tahu namanya ini, menyaksikan para siswa melakukan pekerjaan dengan tertib, mengenakan safety, dan tekun dalam bekerja. Bagi saya ini merupakan buah dari disiplin yang selama hampir setahun ini kami perjuangkan sebagai team SDB dan para guru bagi orang-orang muda yang mengikuti pelatihan di tempat ini. Para siswa dilatih untuk berjuang bagi hidupnya.

Hidup adalah sebuah perjuangan. Mungkin ada yang ragu untuk mengakuinya. Tetapi saya yakin bahwa hidup memang perjuangan. Orang-orang berjuang untuk bertahan dalam hidup. Orang berjuang untuk menjadi lebih baik lagi dalam hidupnya. Perjuangan adalah sebuah pengurbanan. Kadang membuat kecewa bahkan sampai berdarah-darah. Keringat mengalir seperti anak sungai tetapi setelah keringat kering orang menikmati kebahagiaan tertentu. Maka selagi orang masih hidup maka ia harus berjuang.

Saya mengingat David J. Schwartz. Beliau adalah seorang penulis dan motivator berkebangsaan Amerika. Ia pernah berkata: “Setiap pemenang penuh dengan bekas luka. Hidup berarti perjuangan, selalu ada rintangan dan saingan. Setiap sukses memang harus diperjuangkan.” Bekas luka di sekujur tubuh adalah tanda yang mengatakan bahwa kita memiliki masa lalu yang menopang kebahagiaan masa depan kita. Saya mengingat Oprah Winfrey, beliau mengatakan bahwa petualangan terbesar dalam hidup ini adalah perjuangan meraih mimpi. Maka mari kita berani bermimpi!

Refleksi ini saya tutup dengan meminjam perkataan Martin Luther King: “Kemajuan manusia tidaklah otomatis atau sulit tercapai. Setiap langkah menuju keadilan membutuhkan pengorbanan, penderitaan, dan perjuangan; semangat yang tak kenal lelah dan gairah keprihatinan dari seseorang yang berdedikasi.” Apakah anda masih berani untuk berkorban? Ingat: Hidup adalah perjuangan!

P.John Laba, SDB

Leave a Reply

Leave a Reply