Food For Thought: Melayani

Melayani lebih sungguh

Pada malam ini saya merayakan sebuah misa syukur. Lagu pembuka mengiringi langkah kakiku ke altar adalah tentang melayani. Ini liriknya: “Melayani, melayani lebih sungguh. Melayani, melayani lebih sungguh. Tuhan lebih dulu melayani kepadaku. Melayani, melayani lebih sungguh” Saya melangkah ke altar sambil senyum-senyum membayangkan lagu ini dinyanyikan di kampung halamanku. Kini lagu ini dinyanyikan di tanah rantau maka semakin membuat rindu kampung halaman. Saya hanya berterima kasih dalam hati untuk koor yang menyanyikan lagu ini dengan meriah. Tuhan lebih dahulu melayaniku maka akupun melayani-Nya dengan sukacita.

Masa adventus menjadi indah karena setiap pribadi yang mengikuti Yesus dari dekat mau mewujudkan semangat untuk melayani lebih sungguh. Saya memperhatikan perubahan sikap dari umat yang berusaha untuk melayani lebih sungguh. Perubahan perilaku ini menunjukkan kebaruan dalam hidup setiap pribadi di hadirat Tuhan. Kita tentu selalu dan selamanya mengingat bahwa Tuhan lebih dahulu melayani, maka kita pun melayani dengan sukacita. Melayani tanpa mengharapkan balasan adalah sangat Kristiani. Melayani sebagai wujud indahnya sebuah panggilan hidup. Kita mengingat Tuhan Yesus memberi contoh dengan kedatangan-Nya ke dunia bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani. Ia melayani tanpa menuntut apapun. Ia melayani dengan sungguh.

Saya mengingat perkataan Bapa Suci Fransiskus ini:

“Hidup kita berguna ketika dapat menyebarkan cahaya dalam wujud pelayanan. Adapun rahasia kegembiraan hidup adalah supaya melayani dengan sungguh, kapan di mana saja.”

Saya bangga memiliki seorang Paus yang hebat. Perkataannya memiliki kekuatan yang luar biasa. Apakah kita sudah menyebarkan cahaya terbaik kepada sesama? Apakah kita sudah melayani dengan sungguh kapan dan di mana saja, dan membantu kita untuk menunjukkan hidup yang penuh dengan pelayanan yang bertanggung jawab. Ada sukacita yang mengubah hidup kita menjadi pelayan-pelayan yang terbaik. Semangat untuk menghambakan diri menjadi sangat penting.

Apakah anda sudah melayani dengan sungguh-sungguh? Apakah anda adalah seorang pelayan sejati? Kalau belum maka mari kita bersama-sama mempelajari dan berusaha menghayati semangat pelayanan dalam hidup ini. Tuhan Yesus adalah pelayan sejati kita dan model dari semua pelayan di atas bumi ini. Bagaimana dengan pelayananmu hari ini?

PJ-SDB

Leave a Reply

Leave a Reply