Bersama Bunda Maria: Hari Ketiga

Doakanlah kami yang berdosa ini

Saya selalu mengingat sebuah anekdot dari Cardinal Fulton J. Sheen. Ia menceritakan kembali kisah Injil Yohanes (Yoh 8:1-11). Inilah ceritanya: “Konon ada seorang perempuan yang kedapatan berzinah. Sang laki-laki dibiarkan pergi dengan bebasnya, sedangkan perempuan itu diarak oleh para ahli Taurat dan orang-orang Farisi dan menunjukkannya kepada Yesus. Mereka melaporkan peristiwa yang memalukan ini kepada Yesus. Mereka meminta pendapata Yesus, sang Musa Baru, apakah diperbolehkan melemparkan wanita ini dengan batu hingga tewas. Reaksi Yesus adalah membungkuk dan menulis. Mereka terus mendesak-Nya untuk memberi jawaban atas pertanyaan mereka. Yesus berdiri dan berkata kepada mereka: “Barangsiapa di antara kamu yang tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan ini” (Yoh 8:7). Tiba-tiba secara mengejutkan, seorang dari belakang melemparkan batu dan mengenai kepala perempuan itu. Yesus kaget dan melihat ke belakang. Ternyata ada Bunda Maria yang sedang mengayunkan tangannya kepada Yesus. Yesus berkata kepadanya: “Mami, kenapa melempar batu kepada wanita ini?” Bunda Maria menjawab: “Masa sudah lupa.” Yesus hanya tersenyum dan mengangguk.

Kisah sederhana ini hanya sebuah anekdot saja. Mungkin ada yang marah karena Bunda Maria melempari batu kepada perempuan yang berzinah. Sebenarnya Cardinal Fulton hanya mau mengatakan bahwa Bunda Maria itu dikandung tanpa noda untuk mengomentari perkataan Yesus: “Barangsiapa di antara kamu yang tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan ini” Bunda Maria dikandung tanpa noda dosa. Ia menjadi model kekudusan bagi kita. Ia selalu berdoa supaya kita juga mencapai kekudusan, serupa dengannya.

Saya mengingat St. Basilius Agung. Ia pernah berkata:

“Hai para pendosa, jangan putus asa, tetapi mintalah bantuan kepada Maria dalam semua kebutuhanmu. Panggillah dia untuk membantumu, karena itu adalah Kehendak Ilahi bahwa dia harus membantu dalam segala macam kebutuhan.”

Mari kita menanggapi seruan Santu Basilius Agung dengan tidak putus asa karena Bunda Maria senantiasa siap untuk menjadi penolong bagi kita semua. Ketika kita bernovena, kita mengharapkan pertolongan Tuhan melalui Bunda Maria. Yah, St. Don Bosco mengatakan: “Maria selalu menjadi mama yang selalu menolong kapan dan di manapun kita berada.” Bunda Maria, doakanlah kami yang berdosa ini, sekarang dan waktu kami mati. Amen.

PJ-SDB

Leave a Reply

Leave a Reply